Nasional

Rais Aam Ingatkan Pengurus NU Tiru Ashabul Kahfi yang Disegani

Selasa, 21 Juni 2022 | 12:30 WIB

Rais Aam Ingatkan Pengurus NU Tiru Ashabul Kahfi yang Disegani

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menegaskan kepada seluruh pengurus PBNU agar dapat meniru Ashabul Kahfi. Sebab, mereka merupakan pejuang sejati dengan keteguhan hati (ribathul qulub) membara di dadanya.

 

“Pemuda Ashabul Kahfi yang kemarin kita kadang membuat guyonan. Seorang yang melarikan diri, bertiaraplah, lari dari sebuah kewajiban. Mereka itu justru pejuang karena punya strategi yang unggul, yang dihadapi adalah strategi besar, ada perintah bersembunyi di gua,” katanya saat memberikan taujihat (pengarahan) pada Pembukaan Rapat Pleno PBNU dan Kick Off di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (20/6/2022).

 

Lebih lanjut, Kiai Miftach menjelaskan bahwa Allah swt telah mengikatkan hati mereka, sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 14. Dengan begitu, mereka tidak gentar melawan raja yang lalim lagi ingkar.  “Allah telah mengikatkan hati mereka sehingga tidak ada rasa gentar, rasa ketakutan menghadapi raja lalim dan ingkar,” katanya.

 

Oleh karena itu, di saat seperti ini, Kiai Miftach mengatakan, butuh terhadap keteguhan hati (ribatul qalb) itu dalam menjalankan organisasi NU yang menghadapi berbagai macam tantangan.

 

Lebih lanjut, Kiai Miftach menjelaskan bahwa tidur Ashabul Kahfi saja dianggap bangun, apalagi bangunnya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 18.

 

“Inilah yang sebetulnya kita harapkan dalam satu abad yang kita songsong ini. Tinggalkan tidur kita ini di saat kita bangun. Karena di saat bangun ini, orang menganggap kita tidur malah. Tapi Ashabul Kahfi di saat tidur, dianggap bangun,” tegasnya.

 

Satu abad NU, menurutnya, merupakan anugerah Allah. Apalagi di setiap abad, disebutkan ada kelahiran seorang pembaharu, penyegar ajaran Rasulullah. Karenanya, Kiai Miftach menegaskan agar NU di abad kedua dapat disegani dari seluruh sisinya.

 

“Andaikan kalian tahu, melihat kepada mereka yang tidur ratusan tahun, justru yang ada kalian lari terbirit-terbirit ketakutan. Ini yang kita harapkan nantinya, Nahdlatul Ulama disegani, baik ekonominya, baik ijtihadnya, baik semua qararat (ketetapan) yang dihasilkan oleh kader-kader terbaik yang diberikan kesempatan Allah datangnya satu abad,” katanya.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi