Nasional

Rais Aam PBNU Tekankan Pentingnya Kesabaran dalam Meraih Manisnya Amal

NU Online  ·  Kamis, 1 Mei 2025 | 21:00 WIB

Rais Aam PBNU Tekankan Pentingnya Kesabaran dalam Meraih Manisnya Amal

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ngaji Syarah Al-Hikam bersama para santrinya dan masyarakat sekitar di pesantren asuhannya. (Foto: Tangkapan layar Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar)

Surabaya, NU Online

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menekankan pentingnya kesabaran dalam meraih manisnya amal.


Kiai Miftach menegaskan bahwa untuk meraih manisnya amal dibutuhkan kesabaran. Salah satu wujud dari manisnya amal adalah sebuah ketenangan jiwa dan hati.


"Kalau sudah hati tenang, tidak ada orang yang kuat selain dia. Apa pun kekuatan di dunia, tidak ada yang lebih kuat daripada ketenangan hati," ucap Kiai Miftach dalam pengajian Syarah Al-Hikam, diakses NU Online melalui kanal Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar, pada Kamis (1/5/2025).


Menurutnya, kesabaran diperlukan karena nyaris tak akan ditemui suatu amal yang dilakukan oleh manusia bisa diraih dengan demikian mudah. Cobaan dan rintangan tentu saja akan berjalan beriringan, dari yang terkecil hingga cobaan yang sulit untuk dipecahkan.


"Tidak ada satu pun kebaikan amal yang baik di dunia ini kecuali pasti diembel-embeli oleh rintangan-rintangan atau kesulitan-kesulitan yang membutuhkan kesabaran," ujar pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini.


Kiai Miftach menjelaskan bahwa untuk memiliki pribadi yang sabar memang perlu terus dilatih. Meski sabar tidak mudah, tetapi bukan berati tak bisa. Mesti jadi catatan, bahwa tak sedikit orang yang justru gagal menggapai manisnya amal lantaran kurang sabar.


"Banyak orang yang tidak sabar, tidak kuat saat diuji. Padahal kebaikan-kebaikan yang kita lakukan pasti menemui rintangan-rintangan karena itu menguji kesabaran," terang Kiai Miftach.


Sama halnya dengan orang yang punya cita-cita besar untuk meraih kesuksesan. Salah satu bekalnya adalah kesabaran dan tekad yang kuat, sehingga rintangan apapun yang mengganggu, ia tak akan menyerah dan tetap menempuh jalan kesuksesan yang akan dicapai.


"Barangsiapa yang menekuni kesabaran menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, beratnya kehidupan, maka dia akan menemukan ketenangan dan kemudahan-kemudahan," jelasnya.


Sifat sabar tidak membawa orang akhirnya bermalas-malasan saat ditempa aneka ujian. Sabar justru harusnya membangkitkan semangat. Dalam konteks ikhtiar meriah manisnya amal, ia akan merawat sikap istiqamah.


"Amal-amal yang kita lakukan, amal yang kita istiqamahi harus dilakukan terus, sampai merasakan manisnya amal. Baik itu di tengah jalan ada sesuatu yang tidak menyenangkan, ada musibah, tetap dilakukan. Itulah orang yang akan menerima halawah, manisnya amal, sebuah ketenangan," katanya.


"Sabar itu akan kita peroleh manakala ada ujian. Bagaimana orang sabar kalau belum diuji. Dengan sabar itulah banyak orang berhasil. Pasti itu. Pasti! Karena kesabaran itu hakikatnya adalah memerangi nafsu," tegasnya, kembali menekankan pentingnya sabar.