Ramadhan 67 Hari Lagi, LD PBNU Agendakan Ramadhan Asyik 1446 H
NU Online · Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB
Joko Susanto
Kontributor
Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) telah merumuskan 9 program prioritas di tahun 2025 yang telah dibahas dalam rapat pleno beberapa waktu lalu.
Program-program tersebut telah mendapatkan persetujuan dan masukan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf pada saat jajaran LD PBNU sowan kepada Gus Yahya, pada Kamis, 19 Desember 2024 lalu.
Ketua LD PBNU KH Abdullah Samsul Arifin dalam konferensi pers setelah sowan Gus Yahya memaparkan 9 program yang akan menjadi prioritas LD PBNU tahun 2025.
Ia menyampaikan salah satu program LD PBNU di tahun 2025 adalah menggelar Ramadhan Asyik 1446 H dan kegiatan ngaji kitab kuning bersama.
Hal itu dilakukan sebagai upaya peningkatan ilmu agama dan upgrade dai-daiyah Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia.
"Kegiatan ngaji kitab kuning kita menggunakan dua pola. Pertama, kegiatan dilakukan melalui zoom 1 bulan 3 kali. Kedua, kegiatan secara offline 1 bulan sekali di PBNU," ujar Kiai Abdullah Samsul Arifin.
Berikut 9 program prioritas LD PBNU tahun 2025:
- Standarisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat
- Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah Profesional
- Penulisan Buku-buku Dakwah
- Standarisasi Kompetensi Dai-Daiyah NU
- Pengiriman Imam dan Khatib Jum’at, Dai-Daiyah ke Luar Negeri, daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), dan Stasiun Televisi
- Ramadhan Asyik 1446 H
- Ngaji Kitab Kuning
- Penguatan Literasi Digital
- Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader Dai-Daiyah NU
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua