Nasional

Ratusan Mahasantri Takhasus IIQ Jakarta Ikuti Khataman Akbar dan Wisuda Tahfizh

Kamis, 19 September 2024 | 19:30 WIB

Ratusan Mahasantri Takhasus IIQ Jakarta Ikuti Khataman Akbar dan Wisuda Tahfizh

Sebagian Mahasantri Pesantren Takhasus IIQ Jakarta peserta wisuda Wisuda Tahfizh berpose bersama Rektor dan pengasuh. (Foto: dok. IIQ Jakarta)

JJakarta, NU Online

Pesantren Takhasus Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta menggelar acara Khataman Akbar, Wisuda Tahfizh, dan Pelepasan Wisudawati tahun 2024 yang berlangsung di Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, Jl Moh Toha Nomor 31 Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.


Khataman Akbar, Wisuda Tahfizh, dan Pelepasan Wisudawati 2024 ini diikuti 285 wisudawati dengan hafalan mulai 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz. Dari ratusan itu, terdapat 40 mahasantri yang hafal 30 juz.


Masing-masing program dikukuhkan oleh instruktur (pembimbing) yang berbeda. Para pembimbingnya yaitu Ustadzah Rifdah Farnida, Ustadzah Istiqomah, Ustadzah Hj Muthmainnah, dan Ustadzah Dr Romlah Widayati.


Selain dihadiri Rektor IIQ Jakarta Hj Nadjmatul Faizah dan Pengasuh Pesantren Takhasus IIQ Jakarta KH Achmad Fathoni, acara ini juga dihadiri para tamu undangan, orang tua, alumni dan seluruh sivitas akademika dengan tujuan merayakan pencapaian para mahasantri dalam menghafal Al-Qur'an.


Khataman Akbar dan Wisuda Tahfizh 2024 diisi dengan pembacaan Al-Qur'an bersama-sama secara tartil dan khidmat yang dipimpin oleh para hafizhah terbaik IIQ Jakarta pada Selasa (17/9/2024) malam.


Dalam sambutannya, Pengasuh Pesantren Takhasus IIQ Jakarta KH Achmad Fathoni mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan para mahasantri. Sebab, menghafalkan kitab suci sambil aktif kuliah dengan berbagai tugas, tentu bukan perkara mudah.


“Hari ini adalah momen bersejarah bagi kita semua. Khataman ini bukan hanya sekadar seremoni. Akan tetapi, juga merupakan bentuk penghargaan terhadap usaha dan kerja keras santri dalam menghafal Al-Qur'an di sela jadwal kuliah yang padat,” ujarnya dalam tayangan Youtube Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, dilihat NU Online pada Rabu (18/9/2024).


Mencintai Al-Qur’an bukan tentang seberapa banyak para santri menghafal, namun tentang seberapa ikhlas.


“Saya dulu pada tahun 1990 itu Ketua dan Ketua Lembaga Tahfizh, yang ngajar juga saya sendiri,” kenangnya.


“Jadi, perguruan tinggi satu-satunya di Indonesia yang mengistikamahkan Tahfizhul Qur’an tinggal IIQ Jakarta, yang lainnya sudah tepar. Dan stressing-nya adalah membaca Qur’an secara tartil,” sambung Kiai Fathoni.


Ia mengingatkan bahwa di IIQ Jakarta tidak dibenarkan membaca Qur’an secara cepat. Boleh cepat dengan syarat harus tetap menjaga Tajwid-nya. Untuk maratibuttilawah (cepat atau lambatnya) membaca Al-Qur’an itu ada empat.


Pertama, tahqiq (paling lambat) yakni yang dilakukan para qari-qariah pada saat di momen MTQ. Kedua, tartil seperti pada saat lomba MHQ. Ketiga, tadwir. Nah, kalian di sini waktu bikin hafalan paling cepat dengan tadwir. Boleh cepat kalau sendirian. Itu pun kalau sudah mutqin,” pesannya.


Sebelumnya, para wisudawati mendapatkan sertifikat dan penghargaan dari Pesantren Takhasus IIQ Jakarta sebagai pengakuan atas pencapaian mereka. Sertifikat diberikan langsung oleh Rektor IIQ Jakarta Hj Nadjmatul Faizah.


Saat penutupan, panitia mengajak seluruh tamu untuk bersama-sama mendoakan agar para hafizhah dapat mengamalkan isi Al-Qur'an dan menjadi teladan di masyarakat, sekaligus berharap agar IIQ Jakarta dapat terus melahirkan generasi penghafal Al-Qur'an yang berkualitas dan berakhlak mulia serta berkontribusi positif bagi umat.