Nasional

Rencana Penyintas Covid-19 NU Donorkan Plasma untuk Kiai dan Nyai

Sabtu, 26 Desember 2020 | 05:31 WIB

Rencana Penyintas Covid-19 NU Donorkan Plasma untuk Kiai dan Nyai

Plasma santri-santri yang sudah terkena Covid-19 itu sangat berharga sekali untuk membantuk para pasien Covid-19

Jakarta, NU Online
Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 dr Makky Zamzami menuturkan, pada 2021 mendatang berencana akan mengumpulkan para penyintas atau alumni Covid-19 di lingkungan Nahdlatul Ulama. Tujuannya untuk membantu melakukan edukasi dan mendonor plasma kepada pasien Covid-19 yang lain.


Insyaallah kita akan adakan perkumpulan alumni Covid-19, tujuannya untuk melakukan edukasi dan juga untuk sama-sama kita kumpulkan donor plasma,” ungkap dr Makky dalam webinar Tantangan Penanggulangan Covid-19 yang tayang langsung di 164 Channel, pada Jumat (25/12) malam.


Lebih khusus lagi ia berharap kepada para santri di pesantren yang sudah berhasil menyintas Covid-19, agar berkenan mendonorkan plasma kepada pasien-pasien Covid-19 yang lain. Khususnya, didonorkan kepada para kiai dan nyai.


“Plasma santri-santri yang sudah terkena Covid-19 itu sangat berharga sekali untuk membantuk para pasien Covid-19 nantinya. Kalau ada kiai dan nyai yang terkena Covid-19, kita bisa donorkan plasma itu untuk kesembuhan para kiai dan nyai,” ungkap Makky.


Sebab menurut Bendahara Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PBNU ini, plasma merupakan vaksin pasif yang dapat digunakan dalam upaya pengobatan dan penyembuhan Covid-19. Terutama bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat.


“Jangan sampai ada lagi para kiai dan bu nyai yang meninggal (di tahun 2021),” tegas Makky.


Kerja cepat entaskan Covid-19 di pesantren


Sejalan dengan itu, Ketua NU Care-LAZISNU PBNU H Ahmad Sudrajat menerangkan bahwa pihaknya bersama Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) serta Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU, sedang melakukan kerja cepat untuk mengentaskan Covid-19 yang terdapat di pesantren.


“Kami berharap juga kepada pesantren-pesantren untuk kiranya mantapkan membuat klinik-klinik berbasis pesantren. Meskipun sudah ada, tapi kami melihat belum terstandardisasi. Nah ini jadi pintu masuk kami melakukan standardisasi bagi klinik di pesantren,” ungkap Sudrajat.


Ia juga merencanakan pada 2021 mendatang akan memiliki satu klinik di setiap Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di kota/kabupaten. Bahkan Sudrajat berharap agar bisa dibangun rumah sakit tipe C atau tipe D.


“Dan ini sudah kita mulai di Jakarta. Kita desain setiap PCNU di Jakarta dan Jabodetabek akan kita buatkan klinik. Tentu di 11 pesantren yang kami jadikan pilot project ini, insyaallah di Januari akan dimulai dan sudah dimulai di Pati dan Cirebon,” katanya.


Hal tersebut merupakan bagian dari upaya melakukan penggalian dana (fundrising). Ia berharap agar seluruh pihak di lingkungan NU mendukung gerakan itu, agar bisa berjalan baik. Lebih jauh, NU dapat lebih memberikan manfaat kepada masyarakat luas.


“Ini sebagai bagian yang melakukan fundrising. Berharap sekali kita saling berbagi support dan informasi kepada khalayak ramai agar fundrising kita bisa berjalan baik dan kita bisa memberikan manfaat,” pungkas Sudrajat.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: MUhammad Faizin