Nasional HAJI 2024

Ribuan Jamaah Haji Solo Tertunda Penerbangan, Ini Dampaknya

Sabtu, 25 Mei 2024 | 08:00 WIB

Ribuan Jamaah Haji Solo Tertunda Penerbangan, Ini Dampaknya

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab saat memberi keterangan kepada pers di Asrama Haji Lampung, Jumat (24/5/2024). (Foto: Kemenag Lampung)

Bandarlampung, NU Online
Di antara permasalahan serius yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji pada musim ini adalah tertundanya penerbangan pesawat yang membawa jamaah haji ke Tanah Suci. Di antara penerbangan yang tertunda dan mengakibatkan ribuan jamaah tidak berangkat tepat waktu adalah kelompok terbang (kloter) 41, 42, dan 43 Embarkasi Donohudan, Solo, oleh Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia.

 

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab pun mengungkap dampak yang muncul akibat beberapa penerbangan jamaah haji yang tertunda (delay) pada maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ketika terjadi delay secara otomatis jelasnya, akan mempengaruhi sewa hotel di Madinah untuk gelombang pertama jamaah haji. 

 

"Secara otomatis akan mempengaruhi bila delay terutama di Madinah,” ungkapnya saat melakukan peninjauan pemberangkatan jamaah haji di Lampung, Jumat (24/5/2024).


Ia menjelaskan bahwa sewa hotel di Madinah sudah dibatasi dengan waktu 9 hari. Jika terjadi delay sampai dengan 10 jam, maka secara otomatis akan terjadi kemunduran yang mengakibatkan ritme penempatan jamaah haji terganggu.

 

Terkait hal ini pihaknya sudah sudah mengambil sikap tegas dan sudah melayangkan surat teguran, baik tertulis maupun lisan, pada maskapai Garuda agar tidak lagi terjadi delay dan pesawat sudah harus tersedia sesuai dengan kloternya. Kementerian Agama sendiri mencatat bahwa keterlambatan penerbangan dari Maskapai Garuda mencapai angka 47 persen.

 

Alasan penundaan penerbangan yang disampaikan oleh Maskapai Garuda Indonesia menurut Mujab adalah terkait rotasi pesawat. Hal ini dikarenakan ada pesawat yang rusak di Ujung Pandang sehingga jadwal penerbangan direview ulang oleh Garuda Indonesia.

 

“Kita akan segera mengadakan rapat dengan maskapai, baik dengan Garuda maupun (Maskapai) Saudi untuk menyikapi hal-hal ke depan di gelombang kedua ini, agar catatan-catatan terkait dengan OTP (On Time Performance) itu bisa kita tingkatkan untuk ketepatannya,” ungkapnya.

 

Sudah masuk gelombang kedua
Pada kesempatan tersebut, Saiful Mujab mengungkapkan bahwa saat ini pemberangkatan jamaah haji sudah memasuki gelombang dua. Termasuk jamaah kloter 30 Lampung yang ia kunjungi pada kesempatan tersebut akan masuk gelombang kedua dan mendarat di Jeddah.

 

Ia pun mengimbau jamaah untuk mengikuti arahan menggunakan pakaian ihram dari Tanah Air. Pasalnya, jamaah nantinya akan mengambil miqat di Yalamlam atau Jeddah dan langsung melewati fast track (jalur cepat) dan masuk bis untuk menuju Kota Makkah.

 

Pada musim haji tahun ini lanjutnya, ada 3 embarkasi yang mendapatkan fasilitas fast track yakni Embarkasi Soekarno-Hatta Jakarta, Adi Sumarmo Solo, dan Juanda Surabaya.

 

"Fast track father itu layanan yang diberikan oleh Arab Saudi yang ditempatkan di negara pengirim. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengecek atau sebagai imigrasi kedatangan di Arab Saudi. Dan ini mempercepat jamaah haji tiba di Arab Saudi untuk menuju bis tidak perlu pemeriksaan imigrasi Arab, karena sudah diperiksa di Indonesia," jelasnya.

 

Sampai Jumat (24/5/2024), jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci mencapai 92 ribuan jamaah. Sementara sudah ada 8 jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Jamaah haji yang meninggal dunia ini jelasnya, akan dibadalhajikan.