RMINU Luncurkan Gerakan Pesantren Asuh bagi Anak Yatim di Indonesia
NU Online · Sabtu, 23 Oktober 2021 | 04:00 WIB
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdul Ghofar Rozin (Gus Rozin) mengatakan bahwa beberapa minggu mendatang pihaknya meluncurkan Gerakan Pesantren Asuh.
Peluncuran itu berangkat dari keprihatinan mendalam lantaran banyaknya santri yang ditinggal wafat para walinya, terlebih di masa pandemi Covid-19.
“Demikian juga banyak di luar santri mengalami hal yang sama,” kata Gus Rozin pada malam puncak Hari Santri 2021 di Gedung PBNU, pada Jumat (22/10) malam.
Ia menuturkan, inisiatif Gerakan Pesantren Asuh berkolaborasi dengan sejumlah pesantren atau pihak-pihak yang memiliki kepedulian tinggi kepada anak yatim, piatu, atau yatim-piatu. Mensupport kebutuhan hidup sehari-hari dan pendidikan mereka di masa depan.
“Kami berinisiatif membuat gerakan untuk menghimpun pesantren-pesantren, atau siapapun yang punya kepedulian untuk mensupport para yatama di pesantren. Atau untuk mengajak para yatama yang belum di pesantren tetapi ditinggal oleh para orang tuanya selama pandemi ini untuk belajar di pesantren,” ungkap Gus Rozin.
Pada tahun ke-7 Hari Santri Nasional, Gus Rozin menyatakan bahwa RMINU berkomitmen untuk melakukan capaian-capaian baru di setiap tahunnya, lebih-lebih di bidang akademik.
“Dari sisi akademik, kita selalu berusaha menfasilitasi santri dari pesantren-pesantren yang kita ukur keberhasilannya setiap hari santri,” tutur Gus Rozin.
Hal itu, menurut dia, tampak dari rangkaian hari santri yang lebih banyak diwarnai dan didominasi oleh kegiatan bersifat akademik. Pada tahun ini RMI PBNU bersama LPDP meluncurkan program beasiswa S2 dan S3 untuk santri di luar negeri yang disambut gembira oleh para santri di Indonesia.
“Program beasiswa RMI NU bersama LPDP untuk santri alhamdulilah disambut baik dan sudah banyak santri yang mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan beasiswa tersebut,” kata Gus Rozin.
Selain program tersebut, RMI PBNU juga menyelenggarakan Webinar Internasional yang diisi oleh Nahdliyin yang sedang mengajar di perguruan tinggi di luar negeri.
Hal ini, lanjut Gus Rozin, memunculkan sebuah gagasan bahwa ke depan Nahdlatul Ulama harus mempunyai sebuah peta sumber daya manusia (SDM) yang lebih konkret beserta tahapan-tahapannya untuk menyambut peringatan satu abad NU.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua