Nasional

Sekjen PBNU Sampaikan Islam Ramah ke PPI Dunia

Kamis, 30 Agustus 2018 | 11:45 WIB

Sekjen PBNU Sampaikan Islam Ramah ke PPI Dunia

Sekjen PBMU dan PPI Dunia

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Helmy Faisal Zaini berpesan kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia agar turut mengkampanyekan Islam yang ramah mengingat gerakan radikalisme dan terorisme sedang menguat di dunia. 

"Jadi PPI bisa menjadi duta mengkampanyekan Islam ramah," kata Sekjen Helmy yang ditemani Ketua PBNU H Syahrizal Syarif saat menerima kunjungan lima orang perwakilan PPI Dunia di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Helmy mengatakan, PPI Dunia bisa meniru langkah yang dilakukan 36 Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di berbagai negara, seperti di Jepang, Australia, Korea, dan Amerika Serikat dalam upayanya menjaga perdamaian, seperti mengadakan diskusi atau kajian. 

"Temen-temen PCINU itu tanpa diminta sudah menjadi duta mengkampanyekan Islam yang ramah. Peran mereka Luar biasa," ucapnya. 
 
Menurutnya, Indonesia sedang menjadi  perhatian dunia karena karena berpotensi menjadi pusat peradaban. Indonesia mampu menjaga nilai-nilai kebudayaan yang penuh dengan penghormatan. Sementara di negara-negara muslim lain yang ada di Timur Tengah masih terjadi konflik. 

"Di sini, orang berkonflik saja masih manggil dengan hormat, 'Jangan begitulah, Kang Mas'," katanya. 

Selain pembahasan tentang kampanye Islam ramah, Sekjen Helmy juga meminta PPI Dunia agar mengikuti perkembangan digital yang keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, PPI harus membuat inovasi. 

 "Jadi saran saya, kita harus bermain agar ikut dalam perkembangan itu (digital). NU sendiri sekarang pelan-pelan bermain digital,"  jelasnya. 

Terakhir, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu dengan senang hati jika PPI dunia ingin meningkatkan kerja sama dengan organisasi kepemudaan yang ada di bawah naungan NU. 

Sementara perwakilan PPI Dunia, Evan Nathan, menyambut baik pesan yang disampaikan Helmy. PPI bertekad akan tetap menjaga identitas kebudayaan Indonesia yang ramah. 

"Kita tidak akan ganti baju, tetapi tetap menjaga identitas kenusantaraan itu. PPI harus menjadi duta Islam ramah," katanya. 

Pada pertemuan tersebut, PPI menyampaikan banyak hal terkait isu-isu kepemudaan, seperti radikalisme, ketenagakerjaan, dan keterwakilan pemuda dalam pengambilan kebijakan di pemerintahanan. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)