Nasional

Simulasi Layanan Haji: dari Kedatangan hingga Pemulangan, Termasuk Layanan Jamaah Sakit

Sabtu, 21 Mei 2022 | 14:15 WIB

Simulasi Layanan Haji: dari Kedatangan hingga Pemulangan, Termasuk Layanan Jamaah Sakit

Para petugas haji sedang melakukan simulasi untuk melayani jamaah haji yang sakit. (Foto: Media Center Haji/Elik Ragil)

Jakarta, NU Online

Para calon petugas haji Indonesia 2020 yang sedang mengikuti pembekalan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sejak Senin (16/5) hari ini, Sabtu (21/5) melakukan simulasi layanan kepada jamaah dari mulai kedatangan di bandara, penginapan, puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, sampai kepulangan mereka di tanah air. 


Dalam simulasi tersebut, terdapat sekelompok orang yang memperagakan diri sebagai jamaah haji asal Indonesia yang menggunakan pakaian berwarna putih. Seluruh proses diperlihatkan kepada jamaah di masing-masing tempat mereka bertugas.

 

Bagi yang bertugas di bandara, maka mereka membantu bagaimana melayani jamaah haji yang baru datang dari pesawat, termasuk bagaimana mereka mengawal para jamaah untuk naik ke dalam bus. 


Pada kesempatan tersebut, diperlihatkan pula seorang jamaah sudah berusia lanjut yang tiba-tiba jatuh sakit sehingga tidak bisa jalan. Dua orang petugas dengan sigap membantunya berjalan.


Kasus seperti ini lazim ditemui dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi dan menjadi tanggung jawab para petugas untuk memberi pelayanan terbaik kepada para jamaah yang sedang mengalami masalah.


Kasubdit Bina Petugas Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Suvianto menyampaikan salah satu tantangan yang dihadapi adalah sebagian besar petugas haji belum pernah berhaji.


Sebanyak 828 calon petugas haji menerima pembekalan pada Senin-Ahad (16-22 Mei) di Asrama Haji Pondok Gede. Mereka berasal dari Kemenag, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan institusi lain sesuai dengan bidang tugasnya.


“Waktu yang tersedia cukup pendek untuk persiapan menerima tugas-tugas yang ada di satuan layanan sektor dan daerah kerja. Kita berharap mereka dapat menjalankan tugas dengan sangat baik,” tutur Suvianto.


Selama tahun 2020 dan 2021 tidak ada jamaah haji dari luar Arab Saudi yang datang akibat merebaknya Covid-19. Suvianto mengingatkan kepada para petugas bahwa ada harapan besar dari para jamaah untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal.


Salah satu persoalan krusial yang menjadi perhatian pemerintah adalah tingginya angka kematian di masa puncak haji yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Haji tahun ini berlangsung pada musim panas dengan suhu udara bisa mencapai 48-49 derajat Celcius.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam

Editor: Fathoni Ahmad