Nasional

Sowan Kiai, Menag Sosialisasikan Prokes Shalat Idul Adha dan Qurban

Selasa, 29 Juni 2021 | 02:15 WIB

Sowan Kiai, Menag Sosialisasikan Prokes Shalat Idul Adha dan Qurban

Kunjungan Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk sowan dan mensosialisasikan edaran Prokes Idul Adha dan Qurban. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Idul Adha 1442 H berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran No SE 15 tahun 2021 tentang Penerapan Protokol Kesehatan dalam Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M.

 

Edaran ini antara lain mengatur larangan kegiatan takbir keliling. Shalat Idul Adha di lapangan terbuka atau di masjid atau mushala pada daerah zona merah dan oranye juga ditiadakan. Di daerah di luar zona merah dan oranye, shalat Idul Adha dapat dilaksanakan di lapangan terbuka atau masjid serta mushala, berdasarkan penetapan dari pemerintah daerah atau Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dari daerah dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

Terbit 21 Juni 2021, edaran ini segera disosialisasikan secara massif melalui jajaran Kemenag pusat hingga daerah. Selain untuk jajaran Kemenag, edaran tersebut juga ditujukan kepada pimpinan ormas Islam, pengurus masjid dan mushala, panitia peringatan hari besar Islam, serta masyarakat Muslim di seluruh Indonesia.

 

Selang dua hari sejak diterbitkan, Menag bahkan turun langsung, keliling Pulau Jawa, sowan ke para kiai untuk mensosialisasikan SE 15/2021. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar mencegah potensi penyebaran Covid-19.

 

"Memulai perjalanan Rabu pagi, 26 Juni 2020, berburu berkah saya mulai menyusuri luasnya Pulau Jawa, bertemu banyak kiai dan tokoh, menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, sekaligus mensosialisasikan dan memohon bantuan sesepuh menyampaikan kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa (29/6).

 

"Saya juga memohon ziyadah doa dari para kiai untuk negeri ini agar segera terbebas dari pandemi," sambungnya.

 

Menurut Menag Yaqut, pemerintah sudah dan terus berjuang secara lahir dalam menangani pandemi, baik melalui mekanisme penanganan medis, vaksinasi, maupun upaya preventif-kuratif lainnya. Sebagai bentuk tawakal kepada Allah, upaya-upaya tersebut harus diperkuat dengan ikhtiar batin dengan doa dari para kiai dan seluruh masyarakat Indonesia agar pandemi segera terkendali. 

 

"Doa adalah bagian terbaik sebuah ikhtiar. Semoga Tuhan menyelamatkan kita semua, menjaga negeri ini dan segera mencabut ujian pandemi ini," harapnya.

 

Perjalanan Menag diawali dengan sowan ke sejumlah pesantren di Cirebon. Menag sowan dan minta doa untuk Indonesia kepada Pengasuh Kempek Cirebon yang juga Rais Syuriah PBNU, KH Muhammad Musthofa Aqiel. Juga kepada pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin, sesepuh Buntet Pesantren yang juga Mustasyar PBNU KH Adib Rofi'uddin Izza. Di Jawa Barat, silaturahim ditutup dengan sowan ke Habib Thohir bin Yahya di Semplo, Palimanan.

 

Dari Cirebon, Menag melanjutkan silaturahimnya ke sejumlah kiai di Jawa Tengah. Menag mengawali perjalanannya ke Pesantren Al Hikmah 1 Benda, Sirampog Brebes. Menag diterima oleh pengasuh pesantren KH Labib Shodiq Suhaimi. 

 

Selain minta doa untuk kebaikan negeri, Menag menyampaikan bahwa hingga saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Malah muncul varian baru Covid-19 di tengah gencarnya pemerintah melakukan ikhtiar vaksinasi massal.

 

"Tentunya kami berharap kita semua untuk terus mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai dan menekan penyebaran Covid-19," ujar Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.

 

Dari Al Hikmah Benda, Menag ke Pesantren Annuriyyah, Bumi Ayu Brebes, lalu sowan ke Pengasuh Majelis Kanzus-Shalawat Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan.

 

Hari kedua, Menag melanjutkan perjalanan silaturahminya ke Pesantren API Tegalrejo (Magelang), Roudlatut Thulab (Magelang), An Nur (Purworejo), An Nawawi Berjan (Purworejo), serta Pesantren Pandanaran dan Al Munawir Krapyak di Yogyakarta. Menag juga sowan ke kediaman Habib Hilal di Kota Gudeg.

 

Hari Jumat, Menag ziarah ke makam Mbah Lim di Pancasila Sakti (Klaten). Menag selanjutnya sowan ke Pengasuh Pesantren Al Muayyad (Solo).

 

Dari Solo, ikhtiar sosialisasi edaran prokes penyelenggaraan salat Idul Adha dan pelaksanaan qurban dilanjutkan ke Jawa Timur. Menag sowan ke Pengasuh Pesantren Lirboyo (Kota Kediri), Ploso (Kab Kediri), Sidogiri (Pasuruan), dan Pesantren Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo yang diasuh KH Agoes Ali Masyhuri.

 

Mewakili Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul Muid Sohib, mengatakan pihaknya menyambut baik kunjungan Menag. Pesantren Lirboyo juga mendukung program pemerintah dan berharap pandemi ini segera berakhir.

 

"Tadi meminta doa bahwa situasi pandemi ini masih belum berakhir," katanya.

 

Dukungan dan doa yang sama disampaikan para kiai yang dikunjungi Menag. Selain kepada para kiai pesantren, Menag juga berkunjungan ke Walikota Pasuruan Syaifullah Yusuf.

 

"Perjalanan ini bagian ikhtiar Kemenag agar penyelenggaraan Iduladha dan penyembelihan qurban di tengah pandemi bisa berjalan dengan baik. Masyarakat terlindungi dari potensi penyebaran Covid-19. Semoga doa dan harapan kita diijabah Allah, pandemi di negeri ini segera berakhir," harap Menag Yaqut.

 

Editor: Kendi Setiawan