Nasional

Teliti Indeks Integritas Siswa, Puslitbang Penda Siap Terjunkan Peneliti

Rabu, 6 September 2017 | 05:02 WIB

Jakarta, NU Online
Isu tentang pengembangan integritas siswa terus menjadi perhatian para penyelenggara dan pemangku kepentingan pendidikan. Pemicunya adalah banyaknya kasus yang melibatkan para siswa mulai tawuran antarsekolah, kekerasan dan pemerasan bagi siswa baru di acara MOS (Masa Orientasi Siswa),  penggunaan narkoba, hingga pergaulan bebas.

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Litbang Pendidikan Agama dan Pendidikan Tinggi Keagamaan Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag, Nurudin Sulaiman, di sela-sela rapat pembahasan Desain Operasional (DO) penelitian Indeks Integritas Siswa yang dipimpin Kepala Puslitbang Penda Prof Amsal Bachtiar. Rapat tersebut digelar di Takes Mansion Hotel Jl Taman Kebon Sirih No 3-4 Jakarta, Senin (4/1).

Menurut dia, pengembangan integritas di sekolah merupakan hal yang sangat penting, terutama bila ingin menghasilkan pribadi-pribadi berintegritas tinggi. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan penting dalam penumbuhan integritas karena dalam kehidupan sekolah dapat mencerminkan kehidupan bermasyarakatnya.

“Ini sejalan dengan fungsi sekolah yaitu memberikan pengajaran dan pendidikan yang sesuai dengan taraf perkembangan masyarakat. Jika lembaga pendidikan dapat menumbuhkan integritas dalam kehidupan sekolah, maka integritas dalam masyarakat akan semakin tumbuh juga,” ujarnya.

Meski demikian, Nurudin mengakui bahwa upaya paling awal dalam menanamkan integritas adalah pendidikan keluarga. Sebab, awal siswa tumbuh ada di kehidupan keluarga. Namun, setelah anak tersebut tumbuh menjadi siswa maka sekolah menjadi tempat terbaik dalam menumbuhkan integritas tersebut.

Apabila para siswa tumbuh dengan integitas yang baik, lanjut dia, kehidupan mereka dalam masyarakat juga berbanding lurus dengan integritas yang mereka miliki. Oleh karena itu, integritas anak-anak sekolah perlu ditumbuhkan karena mereka bersiap terjun di kehidupan masyarakat.

“Tugas pengembangan integritas ini menjadi tugas bersama seluruh civitas sekolah, mulai dari kepala sekolah sampai dengan siswa. Maka semua harus terlibat di dalamnya,” tegas Doktor lulusan Universitas Indonesia ini.

Sementara itu, salah satu peneliti Puslitbang Penda, Farida Hanun, selaku koordinator penelitian dalam paparannya mengatakan, tujuan penelitian ini hendak mengetahui dan menganalisis indeks integritas siswa secara nasional. Targetnya, besaran indeks integritas siswa di sekolah bakal terumuskan.

Farida menyebut sudah cukup banyak penelitian yang mengkaji integritas siswa. Sayangnya, riset tersebut hanya fokus pada satu aspek saja. Sementara aspek lain yang tak kalah penting diabaikan. Oleh karena itu, Puslitbang Penda mencoba menelisik dari aspek lainnya.

“Selama ini, penelitian tentang integritas siswa dilakukan sebatas mengukur segi kejujuran dalam mengikuti ujian. Belum dikembangkan ke segi lain. Nah, penelitian ini akan mengukur lima nilai dasar integritas akademik, yakni kejujuran, dapat dipercaya, tanggung jawab, adil, dan menjaga kehormatan,” paparnya.

Penelitian indeks integritas siswa akan digelar di sepuluh provinsi yang ada di Indonesia. Yaitu Sulawesi Barat, Papua Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Utara, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)