Tiga Darurat Perlunya Penyebaran Islam Nusantara
NU Online · Selasa, 19 April 2016 | 16:02 WIB
Ketua Rombongan Tim Ekspedisi Islam Nusantara Imam Pituduh mengungkapkan beberapa pemicu Islam Nusantara harus disebarluaskan di belahan dunia. Setidaknya ada tiga darurat kenapa Islam Nusantara harus diketahui sejumlah kalangan, khususnya bangsa Indonesia sendiri.
"Darurat radikalisme, darurat terorisme, dan darurat narkoba. Tiga hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia," katanya saat memberikan sambutan di Pendopo Jombang, Selasa (19/4).
Ia menjelaskan, tak sedikit masyarakat Indonesia yang turut mengembangkan radikalisme, juga terorisme di negara-negara luar. Bahkan mereka sedang menyeting dan menargetkan tahun 2017, Indonesia harus menjadi negara radikal.
"Kurang lebih 140 warga Indonesia berlatih tentang gerakan radikal di Suriah, dan kini sudah kembali ke Indonesia. Sekitar 200 warga Indonesia tertangkap di Turki yang sedang berlatih gerakan radikal," ujarnya.
Hal demikian menjadi tantangan serius bagi masyarakat luas tatkala mereka sedang mengembangkan gerakan-gerakannya. "Gerakan mereka harus kita halau dan seting mereka harus dihentikan," katanya.
Padahal, Islam yang diajarkan oleh Nabi SAW hingga Wali Songo sampai pendiri NU sama sekali tidak berindikasi pada kekerasan. "Maka dari itu kita keliling sejak bulan lalu ingin meluruskan pemahaman-pemahaman yang keliru terhadap Islam itu sendiri," kata Imam.
Warga nahdliyin dengan menyajikan model Islam Nusantara harus bisa memosisikan di tengah-tengah antara paham radikal dan fundamental.
"Islam Nusantra bukan hal baru. Islam Nusantara sebagai dedikasi umat Islam pada ajaran Islam yang sesuai dengan ajaran nabi, model Islam yang diterapkan nabi yaitu merangkul sesama, menerapkan sikap toleransi dan menjaga perdamaian," ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, suatu budaya, nilai kesejarahan dan pemahaman atau ajaran yang dilakukan oleh para ulama harus dikumpulkan menjadi satu dokumen agar mudah memahami Islam. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua