Nasional

Tiga ‘Niat’ Mengurus NU Menurut Kiai Ishom

Senin, 5 Agustus 2019 | 04:30 WIB

Tiga ‘Niat’ Mengurus NU Menurut Kiai Ishom

Kegiatan PPWK Lakpesdam PBNU, di Bogor, Jawa Barat

Bogor, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ishomuddin mengatakan, ada tiga jenis niat yang ada pada pengurus NU. Tiga niat itu kata kiai asal Lampung ini antara lain, niat lil akhirat faqat, niat li dunia wal akhirat dan li dunia faqat. 
 
Ia mengatakan, tiga ‘niat’ ini pernah disampaikan KH Musthofa Bisri (Gus Mus) saat melantik jajaran pengurus Lembaga-lembaga NU beberapa tahun yang lalu. 
 
“Pertama lil akhirah faqat, yaitu untuk mencari pahala akhirat semata tidak untuk mencari urusan duniawi. Kedua li dunya wal akhirah, yaitu mengurus NU karena urusan akhirat dan dunia, dan ini banyak di NU. Terkahir, Naudzubllah, li dunya faqat, yaitu mengurus NU karena perkara dunia saja, oleh karena itu mari luruskan niat,” kata Kiai Ishom saat sambutan di Pembukaan Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) di  Lembaga Bina Santri Mandiri di Bogor Jawa Barat, Ahad (4/8) sore.
 
Ia menjelaskan, atas tiga jenis tersebut maka orang-orang yang akan atau sedang menjadi pengurus NU sudah saatnya meluruskan niat. Selain itu, seluruh kepemimpinan pada organisasi pasti akan diserahkan kepada genrasi berikutnya sehingga harus dipersiapkan secara matang semisal dilakukan kaderisasi terlebih dahulu. 
 
“Kita semua yang akan diberikan secara estafet mengurusi NU,  dan itu tidak mudah karena problem di organisasi itu banyak hal,” ucapnya. 
 
Dalam beberapa kesempatan, kata dia, PBNU kerap diminta mengurusi urusan negara dan urusan bangsa.  Bahkan, NU di dunia internasional telah diakui keterlibatannya apalagi dalam hal perdamaian. 
 
“Saya termasuk yang ikut mendamaikan Afganistan yang akhirya PBNU membentuk PCINU Afganistan, karena prinsip ke manapun yang diusung itu tawasuth, tasamuh dan tawazun, yang telah diajarkan serta dilaksanakan oleh ulama NU,” ujarnya. 
 
KH Ishomudin juga mengatakan, pada kegiatan itu harus diniatkan karena Allah. Menurutnya, berdasarkan amanat yang disampaikan mantan Rais 'Aam PBNU almarhum KHMA Sahal Mahfudz bahwa mengurus NU itu harus diniatkan untuk mencari ridha Allah bukan yang lain. 
 
“Maka demikian pula, mari kita luruskan niat kita, melalui upaya-upaya ke depan untuk terus mengurusi NU karena Allah,” tuturnya. 
 
Bagi dia, mengurus NU merupakan fardhu kifayah, oleh karena itu sebagai calon pengurus NU di tahun-tahun mendatang harus meluruskan niat, salah satunya niat ketika mengikuti rangkaian kaderisasi di Lakpesdam PBNU. 
 
“Dan kita tahu bahwa anda-anda ini calon penerus para ulama-ulama di Indonesia, subanul yaum rijalul ghad, pemuda hari ini pemimpin masa depan. (Abdul Rahman Ahdori/Muiz)