Nasional

Tindak Lanjut Pameran Komite Hijaz: Pembuatan Museum Sejarah NU

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:00 WIB

Tindak Lanjut Pameran Komite Hijaz: Pembuatan Museum Sejarah NU

Sejumlah pengunjung sedang melihat foto dan dokumen sejarah dalam Pameran Komite Hijaz, 3-5 Juni 2023 di Yogyakarta. (Foto: Dok. IKA PMII Yogya)

Jakarta, NU Online

Setelah Surabaya dan Jombang, Pameran Foto dan Dokumen Komite Hijaz kembali digelar. Kali ini pameran tersebut dilaksanakan di Omah PMII Yogyakarta pada 3-5 Juni 2023.


Pameran tersebut digelar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Yogyakarta bersama Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) dan Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Pameran Foto dan Dokumen Komite Hijaz ini tidak berhenti pada pameran yang temporer. Namun, hal ini akan ditindaklanjuti dengan upaya memuseumkan foto dan dokumen sejarah NU dan Komite Hijaz.


"Selanjutnya, kita akan membentuk semacam museum atau pusat arsip sejarah awal NU/Komite Hijaz yang Insyaallah memiliki koleksi lengkap dari seluruh versi yang ada," kata Eka, panitia penyelenggara, pada Selasa (6/6/2023).


Ia menyampaikan bahwa museum ini bakal dalam format hibrid, yakni secara luring dan daring. "Bentuk museum/pusat arsip itu tentu saja luring dan daring, dan diharapkan koleksinya selalu bertambah," ujarnya.


Pihak penyelenggara pameran ini terus berupaya menambah data-data terbaru mengenai perjalanan Komite Hijaz dan sejarah awal NU ini sebanyak-banyaknya. Sebab, ada berbagai versi mengenai kisah perjalanan dan pendirian awal NU.


"Seperti kita ketahui, ada banyak versi cerita yang kadang tidak sesuai atau malah berlawanan sama sekali. Nah, kita ingin mengoleksi seluruh versi tersebut, baik berupa rekaman wawancara, manuskrip, dan lain-lain," katanya.


Ia menegaskan bahwa posisinya bukanlah sebagai penyeleksi. Namun, keragaman kisah mengenai hal tersebut, menurutnya, justru dirayakan.


"Kita tidak bertindak sebagai penyeleksi atau penguji kesahihan sejarah, melainkan justru merayakan keragaman versi sejarah agar tetap lestari dan bisa diakses oleh generasi Nahdliyin mendatang," ujarnya.


Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar generasi NU dapat mengetahui perjalanan NU sejak mula pendiriannya. Dengan begitu, diharapkan warga NU ke depan dapat mengenal lebih jauh, tidak justru menjauh.


"Semangatnya adalah agar generasi Nahdliyin mendatang semakin terang memahami riwayat NU dari awal hingga saat ini yang sangat kaya nilai dan peran atas Indonesia sehingga generasi muda tidak terasing dari NU atau menjauh dari NU," katanya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad