Nasional

TNI AD Kurban 2 Ekor Sapi Limosin melalui NU Care-LAZISNU

Rabu, 29 Juli 2020 | 12:30 WIB

TNI AD Kurban 2 Ekor Sapi Limosin melalui NU Care-LAZISNU

TNI AD kurban dua ekor sapi limosin melalui NU Care-LAZISNU. (Foto: dok. NU Care-LAZISNU)

Jakarta, NU Online

Tentara Negara Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) kurban dua ekor sapi limosin melalui NU Care-LAZISNU. Dua ekor sapi yang memiliki bobot lebih dari 500 kilogram tersebut diantarkan langsung TNI AD ke PBNU, di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Rabu (29/7).


Mewakili Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Andika Perkasa, Brigadir Jendral TNI Edison mengatakan kurban sapi oleh TNI AD diharapkan membantu masyarakat terutama mereka yang kurang mampu dan terdampak parah Covid-19 di berbagai daerah di Indoensia. Menurutnya, daging kurban yang dibagikan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat.


“Jadi saya mewakili Bapak Kepala Staff TNI AD Bapak Jendral Andika Perkasa untuk menyerahkan sapi kurban khususnya untuk PBNU sebanyak dua ekor sapi limosin,” kata dia usai menyerahkan secara simbolis kepada NU Care-LAZISNU.


Dia menambahkan, selain ke PBNU pihaknya menyerahkan puluhan sapi ke daerah-daerah terdampak bencana alam salah satunya ke daerah Luwu Utara yang mengharuskan ribuan warga mengungsi.


“Khsusus daerah sana karena mereka ada di pengungsian sapi yang kita berikan itu sudah marang, kita masak,” katanya.


Di tempat yang sama, Ketua Program Nusantara Berkurban NU Care-LAZISNU, M Wahib Emha, mengaku bersyukur kembali dipercaya TNI AD untuk menyalurkan hewan kurban. Kata dia, segala persiapan terus dimatangkan agar penyaluran daging kurban tersebut berjalan dengan optimal.


“Kami bersyukur dan berterimakasih kepada TNI AD. Mudah-mudahan semuanya bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.


Selanjutnya, daging kurban akan diberikan kepada santri pondok pesantren, jamaah majelis taklim, mushola, dan jamaah pengajian di Masjid-masjid serta warga kurang mampu di pelosok desa.


Tidak hanya itu, program Nusantara Berkurban yang digagas NU Care-LAZISNU tersebut akan menyentuh 20 juta penerima manfaat meliputi masyarakat di 34 provinsi di Indonesia dan 7 negara tetangga. Negara-negara itu antara lain Bosnia, Palestina, Maroko, Tunisia, Mesir, Sudan, dan Bangladesh.


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad