Nasional R20 ISORA

Tokoh Agama Mainkan Peran Penting dalam Penguatan Perdamaian Dunia

Senin, 27 November 2023 | 16:30 WIB

Tokoh Agama Mainkan Peran Penting dalam Penguatan Perdamaian Dunia

Salah satu forum pada R20 International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA) di Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Agama memainkan peranan penting dalam memperkuat kerangka moral sebagai modal untuk mewujudkan kehidupan yang damai dan mulia. Karenanya, tokoh agama dunia mempunyai tanggung jawab yang besar dalam hal ini sejak dulu mula.


"Pemuka agama memainkan peran istimewa," kata Timothy Samuel Shah, Direktur Inisiatif Strategis Central for Shared Civilizational Values (CSCV), pada R20 International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA) di Park Hyatt, Jakarta, Senin (27/11/2023).


Timothy menyampaikan bahwa pertemuan tokoh agama dalam R20 ISORA tidak lain berkaitan dengan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Sebab, menurutnya, para tokoh agama ini memiliki tanggung jawab yang penting nan berat sejak dahulu.


Konflik ideologi sangat berdampak besar terhadap keamanan dan perdamaian. Sebab, hal tersebut menyebar secara global karena sektarianisme.


"Konflik identitas memberikan ancaman antar-budaya, bangsa, etnis, bahasa, bahkan antar-peradaban," kata peneliti di Universitas Dallas, Amerika Serikat itu.


Tim menyampaikan bahwa konflik hanya melanjutkan kebencian dan kekerasan. Dampaknya, korban-korban peperangan dan konflik itu semakin menderita karena ketidakadilan yang mereka terima. "Seruan keadilan digunakan untuk melukai kelompok lain," katanya.


Hadirnya deklarasi universal dan piagam PBB seharusnya menjadi solusi untuk menghilangkan siklus kekerasan primordial dengan membentuk aturan yang melindungi dan menjaga martabat manusia. Namun, Piagam PBB sendiri, menurutnya, sebetulnya tidak sempurna dan problematis.


Penerimaan atas Piagam PBB seharusnya membuat bangsa dunia mendukung kehidupan damai, aman, harmonis, dan bebas diskriminasi dan berkeadilan. Karena tidak seharusnya, dengan penerimaan itu, agama digunakan sebagai senjata kepentingan politik, rasisme, hingga pembelahan suku.


Oleh karena itu, Tim menyebut bahwa pertemuan R20 ISORA di Indonesia yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan wujud penyerapan atas visi Indonesia, yakni terciptanya pemerintah akan melindungi segenap bangsa Indonesia dan menjaga ketertiban dunia dengan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.


"Indonesia menjadi teladan untuk dunia, kami sangat antuisias bergabung," katanya.


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa inisiasi penyelenggaraan R20 ISORA ini merupakan kesepakatan para tokoh agama dunia.

 

"Ini kepedulian kita untuk memobilisasi bagaimanapun kekuasaan kita untuk bekerja memperkuat kerangka," katanya saat memberikan sambutan pembukaan.