Nasional

Wali Kota Semarang: Usia NU Lebih Senior dari Indonesia

Sabtu, 1 Februari 2020 | 00:00 WIB

Wali Kota Semarang: Usia NU Lebih Senior dari Indonesia

Tasyakuran Harlah ke-94 NU oleh PCNU Kota Semarang. (Foto: NU Online/A Rifqi H)

Semarang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jawa Tengah  menggelar malam tasyakuran hari lahir (Harlah) ke-94 NU.  Kegiatan dipusatkan di gedung majlis taklim NU Kota Semarang, Jalan Puspogiwang I/47, Semarang Barat, Kota Semarang, Jumat (31/1). 
 
Pada kesempatan tersebut ,Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan NU lebih dahulu lahir sebelum Indonesia merdeka.
 
"Usia NU lebih senior dari Indonesia," kata Hendrar Prihadi saat sambutan.
 
Karena itu Hendi, sapaan akrabnya, merasa yakin para tokoh NU berkontribusi dalam merumuskan dan mendirikan bangsa ini. Pun demikian, Hendi mengingatkan bahwa mendirikan sebuah negara ataupun organisasi lebih mudah daripada mempertahankan eksistensinya. 
 
Selain itu, Hendi juga mewanti-wanti pentingnya para kader NU dalam menjaga eksistensi organisasi.
 
"Usia 94 menunjukkan eksistensi organisasi harus jauh lebih hebat," katanya.
Hendi lantas mencontohkan 2 produk besar, yakni telepon seluler Nokia dan kamera Kodak yang sempat menguasai pasar elektronik Indonesia.
 
"Saya yakin NU tidak demikian. NU tetap menjadi organisasi terbesar dari segi kuantitas massa dan kualitas kadernya," tegasnya.
 
Hendi menyebut pola ulama dan santri dalam pesantren dan perannya di masyarakat merupakan bukti nyata manajemen pengelolaan massa.
 
"Saya yakin para kiai punya rumus jitu dan ampuh. Para kiai punya santri yang tawadlu dan manut," ujarnya.
 
Sementara, Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shadaqah dalam kesempatan tersebut memberikan pujian kepada Wali Kota Semarang. Karena  telah berhasil membangun kota sehingga layak menjadi destinasi wisata.
 
"Tentunya beliau bekerja bukan dengan wiridan, karena kita ini yang mendoakan dengan wiridan kita," kata Kiai Ubaid.
 
Sebelumnya, Rais PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail mengingatkan pentingnya melanggengkan membaca wirid sebagaimana pesan para ahli tasawuf.
 
Dalam pandangan Abah Hanief, sapaan akrabnya, wirid memiliki banyak faidah, disebutkan beberapa di antaranya yakni dijauhkan atau diselamatkan dari bahaya, menghilangkan kesusahan, melapangkan hati dan mempermudah jalan datangnya rizki. 
 
Pada kesempatan itu, Abah Hanief juga mengijazahkan Hizb Rasul.
 
 
Kontributor: A Rifqi Hidayat
Editor: Ibnu Nawawi