Wapres: Wakaf Produktif Bisa Kurangi Ketimpangan dan Kemiskinan
Selasa, 10 Desember 2019 | 14:45 WIB
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin saat menyampaikan sambutan di Rakoornas BWI di Hotel Aryaduta di Jakarta Pusat, Selasa (10/12) malam. (Foto: NU Online/Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
"Masalah kemsikinan dan ketimpangan menjadi masalah yang masih kita hadapi. Masalah ini harus dihilangkan oleh umat itu sendiri, salah satunya oleh umat yang melakukan pengelolaan wakaf dengan produktif," kata Kiai Ma'ruf Amin saat membuka kegiatan Rakoornas Badan Wakaf Indonesia (BWI) di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) malam.
Ulama terkemuka asal Banten ini menjelaskan, wakaf termasuk hal terpenting yang harus diketahui masyarakat karena dapat mendorong peningkatan kesejahteraan serta martabat umat Islam. Kehadiran wakaf produktif sangat diperlukan, hal tersebut karena tepat dengan kondisi negara indonesia, yang masih memiliki warga miskin.
Wakaf dalam ilmu agama, kata Kiai Ma'ruf, yaitu sedekah jariyah. Jariyah tidak akan pernah habis dan justru semakin membesar.
"Karena di dalam haditsnya itu yang penting ada, pokoknya, makanya yang perlu menjadi perhatian kita juga yaitu mengubah atau mengganti wakaf tidak hanya tanah, tapi uang dan sebagainya," ungkapnya.
Untuk mengembangkan pertumbuhan wakaf di Indonesia, Wapres mendorong pengembangan ekonomi syariah agar lebih kuat dan besar misalnya, pengembangan dan perluaasan industri halal.
"Zakat kita baru 3 setengah persen. Kalau wakaf ini dikembangkan bukan hanya umat di Indonesia tapi di berbagai negara ada saya yakin wakaf kita akan besar," tuturnya.
Seperti diketahui, Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakoornas) di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (10/12) malam. Kegiatan dilakukan sebagai upaya mewujudkan pertumbuhan wakaf nasional melalui perencanaan dan rumusan penting dan startegis yang dibahas di rakoornas.
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin hadir untuk membuka secara resmi. Rakoornas BWI sendiri akan berlangsung selama tiga hari yakni Selasa (10/12) hari ini sampai dengan Kamis (12/12) mendatang.
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Wakil Ketua Umum PBNU Ungkap Beberapa Temuan tentang Jatman
2
Keutamaan-keutamaan Merayakan Maulid Nabi Muhammad
3
Manuver Jokowi dan Kaesang Buyar Jelang Pilkada 2024
4
Perayaan Maulid Nabi yang Dilarang menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari
5
Cerita Sabrina, Kader Muda NU Sulut Terpilih dalam Program Talenta Muda Kemenpora
6
14 Doa Nabi Muhammad yang Termaktub dalam Al-Qur'an, Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Terkini
Lihat Semua