Obituari

Aceh Kembali Berduka, Tgk Abu Matang Peureulak Wafat

Sabtu, 8 Mei 2021 | 23:30 WIB

Aceh Kembali Berduka, Tgk Abu Matang Peureulak Wafat

Tgk H Abdul Wahab (Abu Matang Peureulak), mursyid tarekat Naqsyabandiyah Aceh Timur wafat. (Foto: Istimewa)

Aceh Timur, NU Online
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Bumi Aceh kembali berduka. Tak lama berselang sejak wafatnya ulama kharismatik Tgk H Abdullah Rasyid (Abulah Kruet Lintang) pada Selasa (4/5/2021) malam, salah seorang mursyid tarekat Naqsyabandiyah Aceh Timur Tgk H Abdul Wahab (Abu Matang Peureulak) menyusul berpulang ke rahmatullah, Jumat (7/5).


“Almarhum Abu Wahab Matang Peureulak meninggal di kediaman istrinya di Gampong Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, setelah azan ashar sekitar pukul 16.00 WIB,” ungkap Pengasuh Dayah Harapan Umat Bireuen Tgk H Lutfi Arongan kepada NU Online, Sabtu (8/5) malam.


Pria yang akrab disapa Ayah Panti ini mengatakan, almarhum Abu meninggal bukan dalam keadaan sakit. Akan tetapi, akhir-akhir ini beliau memang sering dirawat karena faktor usia yang sudah 86 tahun. Abu Matang lahir pada 1935.


“Al-Mursyid Abu Matang Peureulak sebagai mursyid tarekat Naqsyabandiyah juga Pengasuh Dayah Darussa'adah Lhok Nibong, Kabupaten Aceh Timur. Abu merupakan putra kelahiran Tringagadeng Kabupaten Pidie Jaya yang lama belajar di Dayah Darussalam Labuhan Haji,” sambungnya.


Menurut Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bireuen itu, Abu Matang Peureulak diangkat sebagai mursyid seangkatan dengan Almarhum al-Mursyid Abu Hamid Arongan, al-Mursyid Abu Batee Lhee yang diangkat oleh al-Mursyid Abuya Jailani Kota Fajar Aceh Selatan.


Kandidat Doktor UIN Sumatra Utara itu menambahkan, jenazah almarhum Abu Matang Peureulak dibawa ke Dayah Darussa'adah Lhok Nibong, Aceh Timur, Jumat malam. Beliau akan dikebumikan di kompleks Dayah Darussa'adah, Sabtu pagi.


“Masyarakat dari berbagai daerah baik Aceh Timur, Aceh Utara, maupun daerah lainnya merasa sangat kehilangan. Almarhum merupakan sosok ulama panutan. Beliau termasuk ulama tertua di Aceh, juga mursyid senior saat ini,” ungkap putra ulama kharismatik Aceh Abu Sofyan Arongan itu.


“Masyarakat Aceh dalam seminggu ini kehilangan dua ulama kharismatik. Tentu kita sangat merasakan kesedihan, karena beliau lampu penerangan bagi umat. Semoga almarhum kedua guru umat ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga juga keluarga Abu tabah menghadapi cobaan ini," pungkasnya.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori