Aris Junaidi Mantan Bendahara PP GP Ansor Meninggal
NU Online · Senin, 17 Agustus 2020 | 08:30 WIB
Samsul Huda
Kontributor
Semarang, NU Online
Innalillahi wainnaa ilaihi rojiun, mantan Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aris Junaidi (57 th) meninggal dunia dan dimakamkan di tanah kelahirannya di Kudus Jawa Tengah, Senin (17/8).
Â
Informasi meninggalnya bendahara PP GP Ansor pada periode kepemimpinan Syaifullah Yusuf hasil Kongres Ansor di Solo tahun 2000 itu beredar secara berantai di grup Whatsapp (WA) Majelis dr Cipto 180 yang beranggotakan para aktivis badan otonom NU tingkat Jateng tahun 1990-2000an.
Â
Mantan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jateng tahun 1990-an Maman Fathurrahman melalui grup WA itu mengabarkan almarhum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ahad siang (16/8) saat menjalani perawatan di rumah sakit Mayapada Jakarta.
Â
"Almarhum mengidap penyakit gangguan ginjal dan sudah beberapa kali menjalani cuci darah, namun meski  berbagai upaya dan doa telah ditempuh, Allah SWT menghendaki rekan dan sahabat kita ini menghadap-Nya, Innalillahi wainnaa  ilaihi rojiun," kata Maman di Semarang  Ahad malam (16/8).
Â
Dijelaskan, almarhum sebelum aktif di PP GP Ansor sempat aktif di IPNU Kudus. Saat di Jakarta, selain menjadi aktivis juga menekuni profesi sebagai wartawan salah satu majalah di Jakarta dan mengembangkan usaha penerbitan pers pasca-reformasi.
Â
"Keaktifannya di Ansor Pusat sempat menghantarkannya menjadi orang dekat dan kepercayaan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Ketua Umum PBNU," jelas Maman.
Â
Dia menambahkan, setelah mengakhiri aktivitasnya di Ansor, almarhum mengembangkan usaha dan menekuni dunia seni di tanah kelahirannya, kota jenang dan kota kretek Kudus.
Â
Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah Gunoto Saparie mengatakan almarhum Aris, selain dikenal sebagai seorang aktivis ormas ternyata juga memiliki jiwa seni yang tinggi dan memiliki semangat untuk mengembangkan seni-seni lokal.
Â
Menurutnya, kecintaannya pada dunia seni mengantarkan dirinya untuk memimpin Dewan Kesenian Kudus dan ketekunannya mengembangkan usaha kuliner dengan membuka usaha Rumah Makan (RM) Saung Bambu Wulung di Jl Tenggeles Mejobo Kudus.
Â
"Kegemarannya berorganisasi juga menjadikan diri almarhum tidak bisa menghindar ketika diamanati untuk menjadi pengurus Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Kudus, selamat jalan sahabatku Aris," pungkasnya.
Â
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua