Innalillahi, Imam Besar Masjid Kauman Semarang KH Ahmad Naqib Noor Berpulang
NU Online · Rabu, 12 Agustus 2020 | 02:30 WIB
Ahmad Mundzir
Kontributor
Semarang, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, imam besar Masjid Agung Semarang (MAS), Jawa Tengah dan Pengasuh Pesantren Mathlab Mafazil Qur’an (MMQ) KH Ahmad Naqib Noor meninggal dunia di Klinik Esensia, Pedurungan, Kota Semarang, sekitar pukul 15.30 WIB, Selasa (11/8).
Suasana duka menyelimuti rumah duka, Jl Pungkuran 153, Kauman, Semarang. Para santri mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa khataman. Tampak K Abdul Fatah memandu proses khataman dengan tahlil dipimpin oleh Ketua Takmir MAS, KH Hanief Ismail.
Menurut Sekretaris Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang, Abdul Wahid, KH Naqib resmi menjadi imam besar Masjid Agung Semarang sejak tahun 2002 setelah sebelumnya imam besar masjid dipegang oleh KH Abdullah Umar yang tidak lain adalah guru dari KH Naqib Noor.
"KH Naqib mempunyai pengajian rutin setiap habis dzuhur bulan Ramadhan di masjid yang dihadiri oleh ribuan jamaah. Tidak hanya itu, ia juga rutin memimpin shalat tasbih di malam ganjil akhir bulan Ramadan dengan jumlah jamaah hampir setara dengan jumlah jamaah jumat," ujarnya.
Dikatakan, Kiai Naqib digandrungi oleh jamaah dari berbagai daerah karena tutur kata dalam menjelaskan Al-Qur’an dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti oleh masyarakat awam, sehingga jamaah datang dari Purwodadi, Demak, Magelang, Semarang, dan lain sebagainya.
"Ramadhan setahun silam adalah ngaji ruti Ramadhan terakhir bagi Kiai Naqib karena Ramadhan tahun ini ada pandemi covid-19, pengajian Ramadhan di Masjid diliburkan," jelasnya.
Kegiatan pengajian rutin yang digelar di Masjid Besar Semarang oleh KH Ahmad Naqib Noor semasa hidupnya (Foto: Ahmad Mundzir)
Meski diliburkan lanjutnya, karena tidak semua jamaah mengetahui, ada jamaah dua bus yang sudah jauh-jauh hari memesan tempat penginapan selama dua puluh hari demi untuk bisa mengikuti pengajian KH Naqib di masjid. Akhirnya, mereka harus kembali pulang sebab masjid meliburkan karena covid-19.
Dua tahun silam ada jamaah yang sudah lansia asal Demak bercerita kepada NU Online, ia setiap hari di bulan Ramadhan mengayuh sepeda dari rumah ke masjid untuk mengaji kepada KH Naqib.
"Ada juga lansia perempuan bersama beberapa orang temannya. Mereka mempunyai rutinan jika Ramadhan menginap di masjid dengan tujuan besar apabila siang bisa mengikuti pengajian KH Naqib," ungkapnya.
Menurut Ketua Takmir MAS, KH Naqib merupakan pribadi yang istiqamah dan ikhlas. Terbukti, setiap pengajian yang ia gelar di masjid dengan perolehan infaq ratusan juta rupiah dari jamaah, semuanya diserahkan kepada masjid. KH Naqib tidak meminta sepeser pun.
"Kami melihat beliau betul-betul orang yang ikhlas dan istiqamah. Jadi sedekah yang diberikan jamaah saat pengajian bulan Ramadhan itu tidak untuk beliau, tapi diberikan kepada Masjid Agung Semarang." Jelas Kiai Hanief.
Menuut rencana almarhum Kiai Naqib akan dimakamkan Rabu siang. “KH Naqib akan dimakamkan pada Rabu (12/08) pukul 14.00 di Komplek Masjid Agung Kauman Semarang,” pungkasnya.
Kontributor: Ahmad Mundzir
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua