Surabaya, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Berita duka datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Katib Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH Syafruddin Syarif dikabarkan wafat pada Ahad (8/5/2022) pukul 12.58 WIB.
Kabar duka tersebut diberitakan NU Online Jawa Timur didapat dari grup Whatsapp Perangkat Organisasi (PO) PWNU Jawa Timur.
"Ikut berbela sungkawa atas kapundutnya KH Syafruddin Syarif, Katib Syuriah PWNU Jatim. Semoga beliau mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya. Al-Fatihah," tulisnya.
Sebelumnya, salah satu tim dokter mengabarkan pada pukul 12.17 WIB bahwa kondisi almarhum yang dirawat intensif di ICU RSUD dr Soetomo Surabaya dikabarkan memburuk.
"KH Syafruddin Syarif yang dirawat intensif di ICU RSUD dr Soetomo mengalami perburukan dan semakin menurun. Mohon doa untuk beliau," ungkap dr Prananda Surya Airlangga.
Baca Juga
Ulama Wafat, Ikan dan Burung pun Berduka
Kiai Syafruddin merupakan alumni Pesantren Lirboyo, Kediri. Berdasarkan data NU Online Jawa Timur, ia aktif dalam kegiatan turun ke bawah (Turba) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Di antaranya pada Sabtu (29/5/2021) ia hadir dalam acara yang diadakan di Pondok Pesantren Assirojiyah, Kajuk, Rongtengah, Sampang.
Dalam amanahnya, KH Syafrudin Syarif menjelaskan bahwa diperlukan berbagai ikhtiar organisasi agar keberadaan jamiyah semakin solid. "Perlunya persatuan dan kesatuan dalam berjamaah dan berjamiyah," kata Kiai Syafrudin, sapaan akrabnya.
Pihaknya menyampaikan perlunya PCNU memiliki program prioritas sebagaimana dituangkan dalam panca gerakan menuju Satu Abad NU. "Khususnya penguatan ekonomi demi terwujudnya kemandirian organisasi serta mengupayakan adanya lembaga pendidikan berkualitas di setiap PCNU demi mempersiapkan SDM NU berkualitas di masa mendatang," ungkapnya.
Karena itu perlunya pemahaman dan konsistensi semua kepengurusan pada prinsip dan tertib organisasi sebagaimana dijelaskan dalam AD/ART dan Pedoman Organisasi dan Organisasi (POA). "Salah satu yang perlu ditegaskan, tentang syuriyah sebagai pemimpin tertinggi organisasi dan tanfidziyah sebagai pelaksana organisasi," terangnya.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua