Obituari

Kabar Duka dari Jawa Timur, Ketua PCNU Trenggalek Wafat

Rabu, 5 Oktober 2022 | 13:18 WIB

Kabar Duka dari Jawa Timur, Ketua PCNU Trenggalek Wafat

Almarhum Ketua PCNU Trenggalek Jawa Timur, KH Fatchulloh Sholeh. (Foto: NUO/NU Network)

Trenggalek, NU Online 
Warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di Trenggalek, Jawa Timur dirundung duka. Karena hari ini, Rabu (05/10/2022), KH Muhamad Fatchulloh Sholeh yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek wafat. Innalillahi wainna ilaihi rajiun.


Kiai kharismatik yang biasa disapa Gus Loh ini memang beberapa hari dirawat RSUD Soetomo Surabaya karena keluhan kesehatan yang diderita. Namun upaya medis akhirnya tidak dapat menolong sehingga wafat. 


Informasi awal wafatnya Gus Loh diperoleh di grup WhatsApp Lembaga Ta'lif Wa Nasr (LTN) NU Trenggalek. Dikabarkan oleh salah satu pembina LTN NU Trenggalek, Muntahibun Nafis. 


"Innalilahi wa innailaihi roojiuun KH Fathulloh Sholeh (Gus Loh) nembe mawon kapundut sowan dumateng Alloh SWT.. nyuwun ziyadah doa kagem beliau (baru saja berpulang ke Allah SWT. Mohon tambahan doa untuk beliau)..Al fatihah,” kata Muntahibun Nafis pukul 12.28 WIB.


Dikabarkan beberapa hari yang lalu, Gus Loh harus dirawat di RSUD Soedomo Trenggalek karena tidak sadarkan diri. Karena membutuhkan perawatan intensif, lalu dirujuk ke RSUD Soedomo Surabaya.


Sebagai informasi, Gus Loh adalah Ketua PCNU Kabupaten Trenggalek 2021-2026. Sehari-hari juga sebagai Pengasuh Pesantren Bumi Hidayah Al-Taqwa Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.


Sebelumnya, PCNU Trenggalek memberikan imbauan kepada seluruh badan otonom atau banom, pengasuh pondok pesantren, takmir masjid, dan ketua jamaah yasin di Kabupaten Trenggalek untuk berdoa dan berdzikir bersama untuk kesembuhan Gus Loh. Kegiatan diselenggarakan di wilayah masing-masing banom dan secara individu sejak Ahad (25/09/2022) lalu.


Hingga berita ini ditulis, informasi terkait kapan jenazah diberangkatkan menuju kediaman belum pasti. Demikian pula rencana pemakaman.

 

Kontributor: Madchan Jazuli
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi