Obituari

KH. Baidlawi Umar, Sang Ulama Kharismatik Telah Pergi

Rabu, 11 September 2019 | 04:00 WIB

KH. Baidlawi Umar, Sang Ulama Kharismatik Telah Pergi

KH. Baidlawi Umar berpulang ke pangkuan Allah, Rabu (11/9) (Foto: NU Online/ R Ahmad Nur Kholis)

Malang, NU Online

Bersamaan dengan pagi yang dingin, mendung duka menyelimuti Malang, Jawa Timur. Pasalnya, salah seorang putra terbaik Malang, KH. Baidlawi Umar berpulang ke pangkuan Allah, Rabu (11/9) pagi. Pengasuh Pondok Pesantren Salaf Al-Islahiyyah Singosari Malang ini, berjibaku dengan penyakit yang dideritanya, bahkan sampat menjalani perawatan intensif di RSU Syaiful Anwar sebelum akhirnya wafat di rumah sakit tersebut dalam usia 67 tahun.

 

"Kiai Baidlawi wafat wafat jam 03:40 tadi di RSU Syaiful Anwar," kata Pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Malang, Ustadz Syamsul Arifin kepada NU Online.

 

Kiai Baidlawi dikenal sebagai ulama kharismatik dan mempunyai keilmuan yang cukup mumpuni. Ini tentu tak lepas dari pengembaraanya dalam mencari ilmu sebelum akhirnya menetap di Singosari, Malang. Beliau pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta tahun 1974-1976. Di pesantren ini Kiai Baidlawi tak cuma belajar ilmu tapi juga mengasah keterampilannya dalam beroganisasi. Bakan di pesantren tersebut, Kiai Baidlawi pernah menjadi bendahara pondok pesantren.

 

Karena itu, tidak heran jika santri dan putra-putrinya tidak sedikit yang menjadi aktifis, baik di lingkungan Nahdlatul Ulama maupun dalam kegiatan sosial lainnya. Bahkan salah seorang putrinya, Hikmah Bafagih saat ini menjadi orang nomor satu di PW Fatayat NU Jawa Timur. Sang aktifis gender ini juga tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Timur.

 

Selain nyantri di Pondok Pesantren Mangkuyudan Surakarta, Kiai Baidlawi juga tidak mengabaikan pendidikan formal. Putra KH Ibnu Umar (Klaten) ini menempuh S1 di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qu’an (PTIQ) Jakarta hingga lulus. Di perguruan tinggi tersebut , ia pernah satu kelas dengan KH Noer Muhammad Iskandar SQ, Pengasuh As-Shiddiqiyah Jakarta.

 

Suatu kenangan yang mungkin cukup bersejarah saat beliau melakukan akad nikah di Malang. Ketika itu beliau diantarkan oleh KH Muslim Imampuro (Mbah Liem), seorang Kiai yang dikenal warga NU sebagai Jadzab. Mbah Liem ketika itu mengantar Kiai Baidlawi bersama KH Abdul Rozaq Shofawi.

 

Menurut rencana, jenazah Kiai Baidlawi akan dikebumikan hari ini di Kompleks Pemakaman Pesantren Bungkuk, Singosari, Malang. Di pemakaman tersebut, KH Tolchah Hasan juga dikebumikan.

 

Kiai Baidlawi telah pergi untuk selamanya. Namun jasa dan rekam jejak dakwahnya tetap melekat di hati para santri dan sanubari masyarakat. Keramahan dan ketelatenannya dalam membimbing umat, tak akan pernah hilang ditelan waktu. Oh, selamat jalan wahai jiwa yang tenang.

 

Kontributor: R Ahmad Nur Kholis

Editor: Aryudi AR