Obituari

Kiai Sahlan Sedan, Penggerak Pendidikan di Perdesaan Rembang

Jumat, 12 Juni 2020 | 08:15 WIB

Kiai Sahlan Sedan, Penggerak Pendidikan di Perdesaan Rembang

Kiai Sahlan M Noor (Mbah Lan). (Foto: Dok Istimewa)

Rembang, NU Online

Kiai Sahlan M Noor adalah kiai penggerak pendidikan di wilayah Sedan, Rembang, Jawa Tengah. Kiai Sahlan, yang dikenal dengan sapaan Mbah Lan juga dikenal sebagai kiai desa yang berwawasan modern.

 

Cucu Kiai Sahlan, Mohammad Mun'im menceritakan Mbah Lan merupakan sosok yang istiqomah dalam membimbing umat. Bahkan hal yang terkecil pun tidak lepas dari perhatian mendiang Mbah Lan.

 

"Beliau menekankan betul pentingnya menyambung tali silaturahim karena beliau adalah ahli silaturahim. Selain itu, juga paling fasih dalam meruntutkan silsilah keluarga atau menyambungkan sanak saudara," beber Gus Boim, sapaan akrabnya. ​​​

 

Ia menambahkan dalam mendidik santrinya, Mbah Lan selalu mencontohkan hidup sederhana tidak mau merepotkan orang lain, meskipun mampu untuk hidup mewah.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sosok Mbah Lan aktif berjuang dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat sebagai Mustasyar PCNU Rembang. Dalam perjalannya di NU Mbah Lan merupakan tokoh kiai yang memiliki peran penting.

 

Sementara, Bendahara Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang Arif Agung Cholili yang pernah mengaji kepada mendiang Mbah Lan menjelaskan beliau merupakan kiai yang takdim kepada gurunya dan memperhatikan benar sanad keilmuan yang dimiliki.

 

"Beliau sosok yang aktif berjuang dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan menjabat di tempat-tempat penting," jelasnya.

 

Mbah Lan wafat pada Kamis (11/6) pukul 08.42 WIB di kediamannya Kompleks Pondok Pesantren Mubtaghal Mujtahidin (MTM) Gandrirojo Sedan, Rembang, Jawa Tengah. Mbah Lim dimakamkan pada hari yang sama pukul 16.00 WIB.

 

Pada masa akhir hidupnya, selain sebagai Mustasyar PCNU Rembang juga dan Pengasuh Pondok Pesantren Mubtaghal Mujtahidin (MTM) Gandrirojo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

 

Kontributor: Mochamad Ronji

Editor: Kendi Setiawan