Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan shalat jenazah Ketua PBNU H Muhammad Sulton Fatoni di Masjid An-Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8).
Ā
Shalat jenazah pertamaĀ dipimpin oleh Rais āAam PBNU KH Miftachul Akhyar dan diikuti para staf PBNU, keluarga almarhum, serta masyarakat sekitar. Setidaknya ada sepuluh kaliĀ shalat jenazah.Ā
Seusai pelaksanaan shalat, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak jamaah shalat jenazah untuk menyaksikan (isyhad) bahwa almarhum orang yang baik.
Ā
āKita semua tahulah, BapakĀ Sulton orang baik-baik, ākan?ā tanya Kiai Said.
Ā
āBaik,ā jawab jamaah serentak.
Ā
Menurut Kiai Said, selama menjadi pengurus di PBNU, almarhum tidak pernah membuat masalah. Oleh karena itu, katanya,Ā insyaallahĀ almarhum termasuk bagian dari orang yang shalih dan bertakwa.
Ā
āKita saksikanĀ almarhum wal maghfurlahĀ Sulton Fatoni orang baik-baik,ā ucapnya.
Ā
Nantinya, jenazah akan dibawa ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng untuk dikebumikan di kampung halamannya, Lumajang, Jawa Timur.Ā
Ā
Menurut salah seorang keponakan almarhum, Muhammad Suyuti, jenazah dimakamkan di Lumajang atas kesepakatan pihak keluarga. āKesepakatan keluarga. Ada ibu bapaknya juga. JadiĀ kanĀ nanti bisa (lebih dekat)Ā ziarah,ā kata Suyuti.
Ā
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, H Muhammad Sulton Fatoni merupakan salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). IaĀ meninggal dunia di Rumah Sakit Permata, Depok, Jawa Barat pada Kamis (8/8) dini hari, pukul 00.30 WIB.
Ā
Selain aktif berkegiatan di PBNU, Sulton juga tercatat sebagai wakil rektor di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta.
Ā
Sebagai akademisi, Sulton pun aktif menulis di berbagai media nasional. Banyak juga buku yang pernah ia terbitkan, seperti bukuĀ Pintar Islam Nusantara,Ā Kaum Muda NU dalam Lintas Sejarah,Ā NU: Identitas Islam IndonesiaĀ yang ditulisnya bersama Hilmi Muhammadiyah dan Ulil Abshar. (Husni Sahal/Mahbib)