Untuk Kemudahan dalam Hidup, Hj Lily Wahid: Baca Fatihah Setelah Bangun Tidur
NU Online · Senin, 9 Mei 2022 | 21:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Berbagai macam problematika kehidupan tidak bisa lepas dari diri setiap insan. Hal tersebut tidak bisa dinafikan dalam menjalani lakon hidup. Namun, manusia dituntut untuk terus berikhtiar sekaligus bertawakal dalam melakoninya.
Karenanya, Nyai Hj Lily Chodidjah Wahid menyampaikan bahwa saban bangun tidur perlu untuk membaca Ummul Qur’an, Surat Al-Fatihah, setelah membaca doa bangun tidur.
“Kita lanjutkan dengan niat Fatihah li ridhai llah,” katanya saat mengisi pembekalan calon pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang pada Oktober 2021 lalu, sebagaimana ditayangkan dalam kanal Youtube NU Online dengan judul Sambutan Hj Lily Wahid Jelang Muktamar Ke-34 NU.
Ia menjelaskan bahwa pembacaan Al-Fatihah dengan niat mendapatkan ridha Allah swt setiap bangun tidur itu akan dimudahkan dalam menjalani kehidupannya.
“Insyaallah kalau ini kita istiqamah menjalankannya, mudawamah, insyalllah kita terjaga bahwa Allah akan selalu meridai apa yang kita jalani,” terang putri kelima pasangan KH Abdul Wahid Hasyim dan Nyai Hj Solichah Bisri itu.
“Kalaupun ada persoalan yang menerpa diri kita, mudah-mudahan Allah akan mudahkan untuk bisa mengatasinya. Fatihah li ridhai llah itu memudahkan. Insyaallah memudahkan apa yang kita jalani setiap hari,” lanjutnya.
Sebab, menurutnya, tidak ada yang bisa menjaga kita, kecuali permohonan kita kepada Allah untuk tetap dilindungi.
Terlebih dalam berjuang mengurusi NU, mengurusi masyarakat, agama, dan negara. Ia meyakini, bahwa warga NU betul-betul ikhlas dalam melaksanakan pengabdian untuk itu semua. “Kita itu dari awal memang niat kita berjuang untuk agama, untuk Indonesia ini memang betul-betul lillah dan tidak mengharapkan apa-apa,” katanya.
Sebagaimana diketahui, adik dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat pada sore ini, Senin (9/5/2022), pukul 16.28 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Ia meninggal dalam usia 74 tahun mengingat ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada 4 Maret 1948.
Semasa hidupnya, perempuan yang akrab disapa Bunda Lily itu sangat aktif berkegiatan di NU. Sejak masih duduk di bangku sekolah, ia telah aktif di Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Ia juga pernah tercatat sebagai Ketua Induk Koperasi Annisa Muslimat Nahdlatul Ulama.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
3
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua