Warta

Akhlak harus Jadi Prioritas Para Pelajar

Kamis, 7 Desember 2006 | 06:41 WIB

Medan, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Nahdatul Ulama, KH Hasyim Muzadi mengatakan, Pelajar Islam Indonesia harus lebih mempriotaskan masalah pendidikan agama, ekonomi dan keadilan.

Pendidikan Agama ini menjadi penting kerena menyangkut moralitas, perilaku serta akhlak yang tidak kelihatan, tetapi menentukan dalam segalanya, katanya pada seminar nasional "Transmisi Kebijakan Ekonomi Daerah Dalam Perspektif Pengembangan Untuk Penanggulanggan Kemiskinan" yang berlangsung di Medan, Selasa.

<>

Menurut dia, apa-apa yang dimiliki menjadi tidak berkah karena akhlak yang tidak beres. Contohnya, banyak orang bertitel sarjana hukum masuk tahanan, banyak hakim yang diadili, banyak polisi yang disidik dan banyak ahli ekonomi yang justru merusak ekonomi dimana-mana.

"Jadi masalahnya bukan karena faktor pengetahuan, tetapi faktor akhlak. Ini akan mempengaruhi terhadap kepemimpinan yang seharusnya siddik, amanah, tabligh dan fathonah," ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, siddik artinya jujur, amanah artinya representatif, tabligh artinya bisa menciptakan opini dan fathonah artinya ada kompentensi dan kapasitas.

Ia mengatakan tabligh dan amanah masih jalan, terbukti dengan banyaknya orang yang pidato dimana-mana dan adanya orang pandai dimana-mana. "Tetapi yang mulai sulit itu adalah siddik dan amanah," ujarnya.

Menurut dia, faktor siddik dan amanah dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Ia mencontohkan ketika PBNU mengirimkan tim ke Bangladesh untuk melihat perkembangan dan kemajuan perbankan di negara itu,

Dunia perbankan di Bangladesh, ungkapnya, lebih maju dan berkembang dibandingkan di Indonesia. "Kenapa bisa begitu?  Kenapa perbankan di Bangladesh justru lebih berhasil dibanding di Indonesia?," tanyanya.

Menurut dia hal itu terjadi karena faktor amanah. Di negara, jelasnya, perbankan tidak mau kemasukan uang yang bukan haknya, sementara sebaliknya di Indonesia hal itu menjadi suatu kebanggaan. "Jadi semua ini merupakan persoalan akhlak," katanya. (mkf)