Yogyakarta, NU Online
Aktifitas Gunung Merapi pada Selasa pukul 12.15 semakin berkurang, hanya terlihat asap tipis di puncak gunung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta melaporkan, hari ini awan panas diperkirakan tidak sebesar yang terjadi pada Senin kemarin.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa 9 dari 11 awan panas itu menuju ke hulu Kali Krasak dan Boyong, sedangkan dua lagi menuju Kali Boyong dan Gendol. Data kegempaan pada periode waktu yang sama menunjukkan terjadi gempa fase banyak (MP) 19 kali dan gempa guguran 72 kali.
<>Sementara itu, aktivitas belajar mengajar di sekitar Gunung Merapi tetap berjalan mengingat waktu ujian akhir hampir tiba. Kepala Sekolah SD Sidorejo I, Kemalang, Klaten, Sutarno mengungkapkan, setiap harinya sekolahnya mengirimkan 3 guru untuk mengajar ke lokasi pengungsian.
“Ini Khusus untuk murid kelas 6 yang turut mengungsi. Mereka dijemput tiap pagi untuk pergi sekolah. Mereka dijemput mobil milik guru yang ongkos operasionalnya ditanggung sendiri oleh guru itu. Pagi dijemput, siang dipulangkan,” kata Sutarno.
Total murid di SD Sidorejo I berjumlah 184 orang. Dari jumlah itu, ada 53 orang yang resmi tercatat sebagai pengungsi. Mereka belajar di barak pengungsian. Sedangkan yang bukan pengungsi tetap belajar di sekolah.
Namun, dikatakannya, hari ini, jumlah yang membolos cukup banyak. Dari 131 siswa yang tidak mengungsi, hanya 89 orang saja yang tetap bersekolah. Diperkirakan, anak-anak kecil yang membolos itu ingin menyaksikan panorama gunung merapi. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua