Biksu Myanmar Minta Dukungan Gus Dur Selesaikan Krisis di Negaranya
NU Online Ā· Jumat, 23 Mei 2008 | 11:12 WIB
Seorang biksu asal Myanmar, Ashin Nayaka, menemui mantan presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (23/5). Ia meminta dukungan Gus Dur agar bersedia membantu menyelesaikan krisis yang terjadi di negaranya.
āSaya menyampaikan pesan kepada Gus Dur dari para biksu di Myanmar. Kami butuh bantuan agar Myanmar segera keluar dari krisis,ā ujar Ashin yang didampingi Direktur Eksekutif Kaukus Antar-Parlemen ASEAN untuk Myanmar, Roshan Jason.<>
Menurut Ashin, krisis yang melanda negaranya menyusul topan tropis di Yangon, kota utama di Myanmar, dan tindakan represif pemerintah junta militer setempat, sangat membutuhkan banyak bantuan Indonesia. Gus Dur dinilainya dapat membantu menyelesaikan masalah itu.
"Kami mengetahui Gus Dur adalah seorang yang sangat mendukung nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia," ujar Ashin yang juga Guru Besar Tamu pada Departemen Sejarah Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat.
Tak hanya itu. Ia pun meminta dukungan kepada pemerintah Indonesia. Alasannya, Indonesia merupakan negara yang memiliki pengaruh di kancah politik dunia. "Kami berharap, karena Indonesia merupakan negara anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)," katanya.
Namun, menurut Gus Dur, permintaan kepada pemerintah Indonesia itu sulit dipenuhi. Indonesia, katanya, tak akan bisa berbuat apa pun karena sedang di bawah tekanan Amerika Serikat.
āSulit bagi Indonesia (untuk membantu Myanmar) karena dalam tekanan Amerika Serikat. Sehingga Indonesia tidak bisa berbuat perubahan apa pun sampai ada pergantian kepemimpinan setelah Pemilihan Umum 2009,ā terang Gus Dur yang juga Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa.
Gus Dur menyebutkan, pemerintah junta militer Myanmar yang represif saat ini mirip pemerintah Indonesia saat Orde Baru. āJunta represif sama seperti Indonesia era Soeharto,ā pungkasnya.
Meski demikian, Gus Dur mendukung perjuangan demokrasi dan hak asasi manusia di Myanmar. "Anda buat saja statement, saya akan menandatanganinya," tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
3
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: 5 Kapunjulan Ngonsumsi Kadaharan Halal
Terkini
Lihat Semua