Warta

GP Ansor-PMII Desak Pengusutan Tuntas Tragedi Pasuruan

Jumat, 1 Juni 2007 | 23:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendesak pengusutan secara tuntas tragedi penembakan warga sipil oleh oknum TNI Angkatan Laut (AL) di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (30/5) lalu. Apapun alasannya, penembakan terhadap warga sipil oleh aparat TNI tidak dapat dibenarkan.

“TNI sendiri harus transparan atau tanpa menutup-nutupi kasus tersebut. Siapa yang bersalah harus dihukum. Apapun alasannya, penembakan seperti itu tidak boleh terjadi,” ungkap Sekretaris Jenderal PP GP Ansor A Malik Haramain di Jakarta, Jumat (1/5).

<>

Malik mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat, hal yang dilakukan TNI AL terhadap warga sipil karena sengketa tanah, sudah sangat berlebihan. Jika anggota TNI AL yang bertugas mengawasi tanah yang jadi sengketa itu bisa menahan diri, penembakan yang menewaskan nyawa orang itu tidak akan terjadi.

“Bahkan ada indikasi pengejaran TNI AL terhadap warga. Seandainya benar mereka diserang, masa harus menggeluarkan tembakan. Jadi, kami menyesalkan kenapa itu semua bisa terjadi,” ungkap Malik yang juga dikenal sebagai pengamat relasi sipil dan militer itu.

Pada sisi lain, Malik yang mengaku telah menadatangi lokasi penembakan di Pasurun itu melihat adanya bisnis yang dikembangkan TNI AL di area tanah yang jadi sengketa. Padahal, katanya, sesuai UU nomor 34 tahun 2004 dan UU nomor 2 tahun 2002, TNI tidak boleh berbisnis.

Tragedi penembakan berdarah itu, lanjut Malik, kembali merusak citra TNI di mata masyarakat. Padahal, katanya, kini TNI sedang dalam proses perbaikan citra karena masa lalu yang buruk oleh masyarakat.
 
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Hery Haryanto Azumi mengatakan, secara kelembagaan TNI harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah.

”Upaya dialog harus dikedepankan untuk mencari jalan keluar yang tidak merugikan masyarakat,” ungkap Hery. Sama dengan GP Ansor, PMII juga mendesak TNI transparan dalam melakukan pengusutan kasus tersebut.

PB PMII, kata Hery, telah mengintruksikan kepada seluruh Pengurus Cabang (PC) PMII se-Indonesia untuk menggelar aksi damai sebagai wujud keprihatinan atas kasus penembakan tersebut. ”PMII turut berduka cita dan mengutuk penggunaan cara-cara kekerasan sehingga menimbulkan korban nyawa yang tidak sedikit,” tandasnya. (rif)