Warta

Gus Dur: Jika Masih Ragu, Pembangunan PLTN Perlu Dihentikan

Jumat, 13 Juli 2007 | 03:20 WIB

Kudus, NU Online
Apabila proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jepara masih menimbulkan keraguan, lebih baik dihentikan saja.

Demikian kata Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat berada di Pondok Pesantren Yanbuul Quran Kudus, Kamis (12/7) malam. Sebelumnya, Gus Dur mengaku pernah mendukung pembangunan reaktor nuklir di Indonesia, kini tidak lagi.

<>

Pasalnya, tragedi Chernobyl dampaknya masih bisa dirasakan hingga sekarang. "Saya khawatir jika peristiwa tersebut juga terjadi ketika PLTN dibangun di Jepara nanti," katanya.

Gus Dur mengaku, pernah dikunjungi pejabat dari Badan Atom Nasional yang mengatakan bahwa PLTN Muria aman. Namun, ada informasi bahwa wilayah Muria Jepara termasuk daerah yang rawan gempa. "Hal ini jelas menimbulkan kekhawatiran sekaligus curiga," katanya.

Selain itu, lahan yang akan dipakai untuk proyek PLTN tersebut disebutkan hanya memakan lahan seluas 90 hektar. Belakangan dikatakan hanya akan memakai lahan sekitar 26 hektar saja.

"Munculnya selisih luas lahan yang besar itu, proyek pembangunan PLTN terebut justru makin mencurigakan. Bahkan, proyek tersebut hanya menitikberatkan pada keuntungan semata," kata Gus Dur.

Pengasuh Pondok Pesantren Ciganjur itu juga mengaku pernah diundang dalam aksi menolak PLTN di sejumlah daerah. Namun, pihaknya terpaksa tidak dapat hadir karena harus menjalani perawatan medis. "Setidaknya, setiap tiga kali seminggu saya harus cuci darah," katanya.

Terkait dengan pernyataannya pada beberapa tahun yang lalu, akan membangun tenda dan bertapa di Gunung Muria jika PLTN tetap dibangun, Gus Dur mengatakan, untuk saat ini belum bisa memebri kepastian. "Lihat saja nanti," katanya singkat.(ant/han)