Hasyim: IPNU-IPPNU Harus Tetap Menjadi Organisasi Pengkaderan
NU Online · Rabu, 15 Maret 2006 | 16:14 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta kepada Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) agar tidak menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurutnya, organisasi sayap pelajar di bawah naungan NU tersebut harus tetap menjadi organisasi pengkaderan.
“IPNU-IPPNU harus tetap menjadi organisasi pengkaderan. Tidak usah bergeser menjadi ormas apalagi organisasi politik atau pun organisasi semi politik,” kata Hasyim saat hadir pada acara peringatan Harlah IPNU ke-52 dan Launching Kongres XV IPNU di halaman gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
<>Hal itu, kata Hasyim, harus diperhatikan mengingat saat ini banyak organisasi kepemudaan yang menyimpang dari garis yang sudah ditetapkan. Salah satu akibatnya adalah munculnya pengembangan pemikiran yang tidak didasari pada garis besar organisasi.
“Sekarang banyak pengembangan pemikiran, tapi tidak pakai manhaj. Tau-tau sudah jauh dari garis organisasi,” terang Hasyim.
Sebagai organisasi di bawah naungan NU, Hasyim menyatakan, PBNU akan bertanggungjawab terhadap segala sesuatu yang menjadi kebutuhan IPNU maupun IPPNU. Namun Hasyim mensyaratkan, hal itu harus tetap dalam kepentingan dan urusan pengkaderan. “Sepanjang urusan kegiatan pengkaderan atau pengabdian kepada masyarakat, PBNU akan memfasilitasi apa saja,” tegasnya.
Selain itu, Hasyim berpesan, pada kongres yang akan digelar di Jakarta, 25-28 Juni mendatang, IPNU harus mampu membuat perubahan yang signifikan dalam kaitannya dengan pengkaderan. Ada tiga hal yang menurut Hasyim harus dilakukan, antara lain konsepsi pengkaderan, tata laksana pengkaderan dan pelaku pengkaderan.
Selain Hasyim, hadir juga pada acara tersebut beberapa mantan petinggi IPNU, antara lain dua mantan Ketua Umum IPNU, Asnawi Latif dan Abdullah Azwar Anas dan anggota DPR-RI dari F-KB Masduki Baidlowi. (rif)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua