Imam di Saudi Diminta Tidak Baca Doa Qunut Terlalu Panjang
NU Online · Rabu, 5 Oktober 2005 | 02:23 WIB
Sana`a, NU Online
Menteri Urusan Islam, Wakaf dan Dakwah Arab Saudi, Sheikh Saleh Bin Abdulaziz Al Sheikh pada hari Selasa (4/10) mengimbau para imam masjid di negaranya untuk tidak membaca doa qunut yang terlalu panjang.
Doa qunut tersebut biasanya dibaca oleh imam pada saat iktidal (berdiri dari rukuk pada rakaat terakhir shalat witr (ganjil) yakni penutup shalat tarawih yang biasanya sebanyak tiga rakaat.
<>Seruan tersebut disampaikan Al Sheikh di Riyadh setelah melihat sebagian imam masjid di negeri produsen minyak terbesar di dunia itu, pada bulan puasa sebelumnya membaca doa qunut terlalu panjang.
"Para imam sebaiknya membaca doa qunut sesuai doa-doa yang telah diajarkan Rasulullah SAW tanpa harus menambah-nambah dengan doa di luar doa-doa yang biasa diucapkan Rasul,“ imbaunya.
“Pada Ramadhan sebelumnya, kita melihat banyak imam yang membaca doa qunut terlalu panjang yang tidak pernah dipraktekkan baik oleh Rasulullah maupun para sahabatnya," kata tokoh ini.
Sementara itu sejumlah ulama negeri itu mengimbau umat Islam untuk merasakan (keagungan) Allah saat melaksanakan ibadah puasa agar dapat menjadikan bulan suci tersebut sebagai sarana pembersihan maksiat dan dosa.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua