Warta

Kloter Pertama Jamaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci

Rabu, 29 November 2006 | 01:22 WIB

Mekkah, NU Online
14 kloter yang diberangkatkan secara serentak dari 10 embarkasi di Tanah Air yang membawa 5.425 jamaah haji telah tiba di Tanah Suci, Selasa (28/11). Sebagian jamaah mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz yang kemudian diberangkatkan ke Madinah sedangkan sebagian jamaah lainnya mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Menurut Kepala Staf Teknis Urusan Haji, Nur Samad Kamba, sebanyak 3.620 jamaah mendarat di Jeddah sedangkan 1.805 lainnya mendarat di Madinah. Mereka yang mendarat di Madinah berasal dari embarkasi Medan yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia sebanyak satu kloter, Surabaya dengan menggunakan Saudi Arabia Airlines (SAA) sebanyak 2 kloter dan Jakarta dengan SAA sebanyak satu kloter.

<>

Kloter pertama yang tiba di Jeddah berasal dari embarkasi Palembang yang berjumlah 325 jamaah pada pukul 15.00 waktu setempat. Kedatangan mereka disambut oleh Duta Besar Indonesia (Dubes) untuk Indonesia, Salim Segaf Al Jufri. Sementara, kloter pertama tiba di Madinah berasal dari embarkasi Medan pada 12.30 waktu setempat dengan jumlah 455 jamaah yang akan disambut oleh Konjen RI.

Nur Samad mengatakan, jamaah yang mendarat di Jeddah diberangkatkan kembali menuju Madinah.’’Paling tidak selama dua jam mereka akan menjalani proses pemeriksaan dokumentasi dan mendapatkan jatah makanan. Setelah itu mereka segera diberagkatkan ke Madinah dengan menggunakan bus,’’ katanya.

Dari Jeddah, kata Nur Samad, jamaah langsung diberangkatkan ke Madinah. Sedangkan barang-barang jamaah akan diangkut oleh sebuah perusahaan kargo, Al Munief, yang disewa oleh pemerintah Indonesia.’’Layanan kargo ini merupakan pertama kalinya dilakukan kepada jamaah haji yang menuju Madinah pada tahun ini.Pelayanan yang sama telah dilakukan kepada jamaah yang menuju Makkah pada tahun sebelumnya,’’katanya.

Mereka juga akan langsung ditempatkan di pemondokan yang telah disediakan oleh pemerintah.

Nur Samad mengatakan, sebanyak 60 persen pemondokan jamaah di Madinah jaraknya sangat dekat dengan Masjid Nabawi, yaitu bejarak 500 meter saja. Pemondokan itu berada di wilayah Markaziyah. Sedangkan 40 persen lainnya, kata dia, berada di luar wilayah Markaziyah.

Nur Samad mengatakan, harga pemondokan di Madinah sebesar 500 riyal. Bagi jamaah haji yang menempati pemondokan di luar wilayah Markaziyah juga akan mendapatkan pengembalian sisa harga pemondokan layaknya yang terjadi di Makkah.’’Selama 1 hingga 6 hari kedatangan jamaah haji, mereka akan menempati pemondokan yang ada di wilayah Markaziyah,’’ katanya.

Sedangkan pada hari selanjutnya, mereka akan menempati pemondokan yang ada di luar wilayah Markaziyah.

Pemerintah, kata dia, akan mengembalikan sisa uang sewa kepada para jamaah. Ia mengungkapkan, jamaah haji akan mendapatkan pengembalian uang sewa pemondokan di Madinah rata-rata sebesar 100 riyal.’’Kami akan mengembalikan uang tersebut sesegera mungkin setelah jamaah menempati pemondokan yang berada di luar Markaziyah,’’ungkapnya.

Sementara, kata Nur Samad, jamaah haji yang mendaratdi Madinah akan langsung ditempatkan di pemondokan yang telah disediakan pemerintah.

Jemaah calon haji Indonesia, akan diberangkatkan dalam 469 kelompok terbang. Sebagian besar akan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Data dari Ditjen Haji Departemen Agama menyebutkan, sebanyak 277 kloter akan menggunakan Garuda Indonesia Airways, sisanya terbang dengan Saudi Arabian Airways.

Untuk tahun penyelenggaraan haji 1427 H/2006 M, Indonesia memperoleh kuota sebesar 205.000 sesuai kriteria yang ditetapkan OKI. Kuota tersebut, lanjutnya, terdiri dari 189.000 jamaah biasa dan 16000 jamaah haji khusus.

Sementara jumlah keseluruhan jemaah haji tahun ini akan mencapai 2,85 juta jemaah. Sekitar 1,85 jemaah haji akan datang dari berbagai negara termasuk 350.000 asal 22 negara-negara Arab dan 250.000 jemaah haji asal wilayah Kerajaan Arab Saudi sendiri. Sementara sekitar 1 juta jemaah haji akan berhaji di luar kordinasi resmi kerajaan. (dpg/nam)