Masih Ada Kelompok yang Anti Maulid Nabi
NU Online · Kamis, 17 Februari 2011 | 03:25 WIB
Meski peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi telah dilaksanakan secara nasional, namun warga di beberapa daerah masih mengeluhkan adanya kelompok yang melarang peringatan ini. Kata mereka, peringatan Maulid Nabi tidak diajarkan dalam syariat Islam.
Seperti diungkapkan Ust. Khoeruddain saat pihaknya menggelar peringatan Maulid Nabi di Desa Ciborelang kecamatan Jatiwangi kabupaten Majalengka di Balai Pertemuan Kampung, Rabu (16/2) kemarin. Menurutnya, ada beberapa kelompok yang datang ke rumahnya dengan terang-terangan memintanya untuk tidak melaksanakan Maulid Nabi.<>
“Dengan terang-terangan mereka meminta untuk tidak melaksanakan Maulid Nabi. Saya katakan pada mereka, saya orang NU. Saya bangga menjadi orang NU. Saya suka diba'an, dan saya suka Maulid Nabi dan tahlil. Untuk itu, kalau ada orang-orang yang melarang kegiatan-kegiatan itu maka saya berada di garda terdepan di desa Ciborelang ini yang akan menghadapinya," katanya.
Menurutnya, di tempatnya banyak orang-orang yang mengaku reformis atau pembaharu Islam yang terus melarang peringatan maulid Nabi di Ciborelang. Padahal 95% warga masyarakat desa Ciborelang berpaham Ahlussunnah Waljamaah dan suka dengan tradisi Maulid Nabi. “Karena dalam hal itu ada hikmah yang dapat kita petik,“ jelasnya.
Ditambahkan kegiatan Maulid Nabi merupakan ungkapan rasa syukur akan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan untuk memelihara tradisi para wali, ulama, dan karuhun (nenek moyang), warga masyarakat Ciborelang.
Sementara itu acara Maulid Nabi di dusun Babakan Langensari Desa Cibiorelang yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB ini dihadiri oleh aparat Desa Ciborelang, Kadus, RW, tokoh dan sesepuh masyarakat Babakan. Tampak hadir dalam acara tersebut Kaur Kesra Desa Ciborelang, Ust. Khoeruddain, Tokoh dan sesepuh Babakan yang juga pemilik RM Langensari, H. Moch. Kosim Fauzan, Ketua Yayasan Al-Mizan, M Zaenal Muhyidin, dan Ketua RW 10, Dedi Suherman, M.Pd.
Dalam sambutannya, Dedi mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan tiap tahun. Tahun ini merupakan tahun kesembilan dari acara maulid nabi yang diadakan mulai tahun 2003. Selain itu, Dedi menambahkan, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengenal dan meneladani sosok Nabi Muhammad SAW dan mengikuti sunnahnya. (mzm/nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua