Masjid al-Ghomamah, Tempat Nabi Sholad Ied
NU Online · Sabtu, 27 November 2010 | 09:04 WIB
Masjid ini juga merupakan Masjid yang dibangun pada zaman kekuasaan Turki utsmani dengan menggunakan materi dari batu Madinah, hajar habas yang berwarna hitam. Masjid ini dibangun di lokasi tempat Nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat Ied.
Menurut cerita, Cuaca sedang mendung ketika Rasulullah SAW berkhutbah, karenanya Masjid ini kemudian disebut Ghomamah (mendung). Masjid ini telah mengalami berkali-kali renovasi dan kondisi yang dapat kita saksikan sekarang adalah hasil perbaikan terakhir dari Sultan Abdul Majid (1858 M./1275 H.).
r /> Sultan Dinasti Turki Utsmani inilah yang membuatnya dalam bentuk kotak persegi memanjang. Seperti juga Stasiun dan Masjid Anbariyah, Masjid al-Ghomamah dari Batu Vulkanik (Bazalt/Habaas) keras berwarna hitam. Atap yang terdiri dari kumpulan kubah berwarna putih merupakan keindahan dan daya tarik tersendiri Masjid ini.
"Seperti juga Masjid-masjid di sekitar Masjid Nabawi, Masjid al-Ghomamah hanya dibuka waktu sholat Maktubah (sholat lima waktu) saja. Tentu selain Sholat Jum'at, sebab kalau Sholat Jum'at harus ke Nabawi, tutur Abdullah, salah seorang pedagang minyak di depan Masjid al-Ghomamah kepada NU Online, Sabtu (27/11).
Masjid yang terletak di sebeleh barat daya dan hanya berjarak kira-kira seratus meter dari halaman Masjidil Haram ini. Tentu saja dengan kondisi ini, jamaah haji akan males sholat di sini.
"Mendingan langsung aja ke Nabawi Mas, dah deket kok," kata seorang jamaah.
Walhasil hanya para pedagang di sekitar masjid tersebut saja yang sholat di sana, itu pun hanya yang malas saja. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab saudi)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua