Menag Tak Mau Belajar dari Pengalaman Soal Katering Haji
NU Online · Kamis, 4 Januari 2007 | 17:05 WIB
Jakarta, NU Online
Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merasa heran terhadap Menteri Agama (Menag) Maftuh Basuni atas kasus keterlambatan katering makanan jamaah haji di Arofah dan Mina (Armina). Ia menilai, Menag seperti tak mau belajar dari pengalaman masa lalu dalam kaitannya penyelenggaraan ibadah haji.
"Maftuh itu 'kan orang lama belajar di Arab. Kok mau dibohongin orang Arab?" gugat Gus Dur usai Dialog Kebangsaan yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (3/1) kemarin.
<>Pasca kasus keterlambatan katering Armina, sejumlah kalangan mendesak agar Maftuh segera mengundurkan diri. Kebijakan haji tahun ini yang mengalihkan katering dari Muasasah ke perusahaan Ana for Development (AFD) telah menyengsarakan jamaah.
Kegagalan katering tersebut merupakan bentuk kecelakaan manajemen dalam pendistribusian makanan. Departemen Agama pun memutuskan akan kembali menggunakan katering Muasasah pada musim haji 2007 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga merasa heran tentang misteri keberadaan AdamAir nomor penerbangan KI 574 yang hingga kini masih belum terkuak. Ia memertanyakan, dalam kondisi hutan Indonesia yang sudah gundul, mengapa masih pesawat nahas itu masih sulit ditemukan.
"Kok di tengah-tengah hutan Indonesia yang gundul, pesawat jatuh ke hutan nggak bisa keluar. Mari kita doakan agar pesawat itu bisa ditemukan," kata Gus Dur,” sindir Gus Dur.
Mengenai kesalahan informasi lokasi jatuhnya pesawat, menurut Gus Dur, disebabkan karena kurang koordinasi.
"Pesawat AdamAir sudah diberitahu letak jatuhnya, tapi waktu dilihat nggak ada. Saya lihat itu cuma kurang koordinasi saja. Tidak ada unsur kesengajaan, jadi tidak ada penyesatan. Kalau nggak tau ya mau diapain," pungkas Gus Dur. (rif)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua