Banyak kosa kata dalam Al-Qur'an yang memiliki beragam arti sehingga melahirkan multi tafsir. Termasuk dalam ayat-ayat yang menerangkan tentang Jihad (berperang) di jalan Allah SWT. Karenanya, Menteri Agama membuka diri terhadap, pihak-pihak yang mengkritik terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama.
Demikian dinyatakan Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Senin (2/5). Menurut Suryadharma, terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama sudah sesuai dengan ormas-ormas Islam terbesar seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
/>
"Kita akan panggil pihak pengkritik untuk mengetahui latar belakang pandangan-pandangan mereka," katanya.
Lebih lanjut Menag menjelaskan, dirinya selaku Menteri Agama memang tidak berhak menilai, namun Kementerian Agama sudah menunjuk tim yang memiliki kompetensi tinggi.
"Saya selaku Menteri Agama tidak berhak menilai. Karena sudah ada tim yang bukan sembarangan. Al-Qur'an dan terjemahannya itu dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kompetensi yang tinggi," jawabnya.
SDA menjelaskan, meski MMI mengkritik isi terjemahan, "Bisa dikatakan, mereka (NU dan Muhammadiyah) sudah menganggap benar terjemahan Al-Qur'an dari kemanag," tandasnya. (min)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua