Warta

PBNU Bareng Menbudpar Kampanyekan Wisata Ziarah

Jumat, 17 November 2006 | 12:19 WIB

Jakarta, NU Online
Ziarah merupakan tradisi nahdliyyin yang telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Semuanya berjalan secara alamiah. Saat ini banyak kelompok pengajian atau majelis taklim yang secara rutin menziarahi makam-makam para wali yang telah memperjuangkan Islam di masa lalu.

Guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada para peziarah sekaligus meningkatkan ghirah spiritual bagi masyarakat untuk semakin rajin berziarah, PBNU bekerjasama dengan Departeman Kebudayaan dan Pariwisata RI akan mengkampanyekan wisata ziarah.

<>

Untuk mensukseskan program tersebut, segala sesuatu yang mendukung berjalannya program tersebut akan terus dimaksimalkan. “Kita akan konsentrasi pada kampanye sadar wisata ziarah, meningkatkan profesionalisme pengelola wisata ziarah dan tahun ini kita canangkan sebagai tahun kebangkitan wisata ziarah dalam rangka mendorong kesadaran wisata secara nasional,” tandas Wasekjen PBNU H. Anas Taher MBA kepada NU Online, Jum’at.

Selain aspek pengkayaan spiritual yang memang sudah menjadi keahlian NU, beberapa aspek teknis dalam penyelenggaraan wisata ziarah akan diperbaiki seperti kebersihan, transportasi, pedagang kecil yang ada dilingkungan wisata ziarah juga akan dibenahi untuk meningkatkan kenyamanan peziarah.

“Para peziarah itu jutaan jumlahnya setiap bulan. Ini riil, semuanya harus diperbaiki sehingga bisa menjadi gayung bersambut yang mendorong semua lapisan maysarakat bisa berpartisipasi bersama-sama melaksanakan wisata ziarah,” tuturnya.

Anas menjelaskan bahwa banyak pesan moral dan pelajaran menarik dari dakwah para wali yang patut dicontoh sekarang ini. “Sunan Drajat itu waktu dakwah pertama kali dakwah tidak ngomok halal haram, tetapi tanya apa yang diperlukan oleh ummat, lalu mereka diajak bercocok tanam,” katanya.

Dijelaskannya bahwa ini merupakan hikmah yang dapat dipetik dalam melakukan ziarah. “Ada hal-hal menarik dari para wali yang kalau kita tarik dalam konteks pendidikan sekarang, akan sesuai guna peningkatan kualitas bangsa ini,” paparnya.

Rencananya pencanangan kebangkitan wisata ziarah tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember mendatang oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 13-16 Desember di tempat yang sama juga akan dilaksanakan festival budaya dan pameran ziarah yang akan menampilkan berbagai pameran budaya, artefak para wali, termasuk artefak kuno.

Saat ini buku Wisata Ziarah Masjid dan Makan sudah selesai dicetak. Rencananya, buku tersebut juga akan dilaunching para pertemuan tersebut. (mkf)