Warta

PWNU Sumbar Dirikan Panti Asuhan Al-Mawaddah

Jumat, 15 Juni 2007 | 10:32 WIB

Padang, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat (Sumbar) tak lama lagi akan memiliki panti asuhan yang luas dan megah. Al-Mawaddah, demikian nama panti asuhan tersebut. Pembangunannya diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 3 miliar.

Panti asuhan yang tanahnya merupakan hasil sumbangan Ketua PW Muslimat NU Sumbar Hj. Tina Hatta, itu dibangun di atas tanah seluas 982 meter persegi di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumbar.

<>

Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi didaulat meletakkan batu pertama sebagai tanda peresmian pembangunan panti asuhan tersebut, Kamis (15/6) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Padang Armaidi Tanjung.

Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar H Yohanes Dahlan, Rais Syuriah PWNU Sumbar H Amiruddin dan Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Al-Mawaddah H Hediyanto.

Dalam sambutannya, Hasyim berpesan agar panti asuhan tersebut tak hanya tempat penampungan. Melainkan harus menjadi pusat pendidikan bagi warga setempat untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang andal.

“Untuk itu perlu kebersamaan untuk mewujudkannya. Mulailah dari diri kita, lingkungan kita sendiri untuk kelancaran pembangunan panti asuhan ini. Begitu juga untuk penghuninya nanti, mulailah juga dari lingkungan kita dan lingkungan di mana panti berdiri, kata Pengusuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Dalam kesempatan yang sama, Hediyanto menjelaskan, panti asuhan yang akan dibangun tiga lantai tersebut tidak hanya menampung para yatim-piatu. “Juga menjadi tempat pembentukan intelektual yang tidak saja menjadikan orang pintar, tetapi juga menjadi orang-orang yang benar dalam menjalani kehidupannya,” jelasnya.

Ia mengaku yakin bahwa pembangunan panti asuhan tersebut akan selesai dalam 3 tahun. Tentu, tambahnya, kerja sama dan dukungan semua pihak akan sangat membantu dalam kelancaran pembangunannya sehingga bisa segera dimanfaatkan dan sesuai dengan fungsinya.

Sementara itu, di hadapan warga Nahdliyin Sumbar yang hadir dalam acara tersebut, Yohanes Dahlan mengatakan, pembangunan panti asuhan tersebut tidak terlalu memikirkan dana. “Jangan tunggu uang datang. Kalaulah pekerjaan ini dikerjakan, maka dengan sendirinya uang akan berdatangan dari berbagai pihak,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu pula ditandatangani kesepakatan kerja sama dalam hal pembangunan dan pengelolaan panti asuhan tersebut antara warga setempat dengan PWNU Sumbar. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Ketua RW II Linggarjati Virza Benzani Rais Syuriah PWNU Sumbar H Amiruddin. (rif)