Rais Aam: Pendidikan Agama di Sekolah Masih Sebatas Pengajaran
NU Online · Rabu, 5 Oktober 2005 | 02:34 WIB
Semarang, NU Online
Rais Aam PBNU HMA Sahal Mahfudh menilai, selama ini pendidikan agama Islam di sekolah masih diartikan pada pengajaran agama bukan pendidikan agama. Standarnya sama dengan standar yang bersifat kognitif, ukurannya seperti itu tidak lagi afektif apalagi psikomotorik, katanya pada sarasehan "Pendidikan di Jawa Tengah: Permasalahan dan Solusinya" di Semarang, Selasa.
"Selama ini saya melihat begitu, apakah ini karena tidak adanya lembaga yang mencetak guru-guru, saya tidak tahu," katanya. Menurut dia, justru kondisi tersebut lebih baik ketika guru-guru agama itu direkrut melalui Ujian Guru Agama (UGA).
<>UGA waktu itu tidak melalui sekolah formal, seseorang yang bisa mengaji dengan benar dan ahlaknya baik diangkat menjadi guru dan ternyata masih bagus karena dia memang mendidik bukan mengajar, bukan mencari sumber ilmu agama atau islamologi.
"Bukan islamologi, tetapi Islam merupakan contoh pendidikan, Islam ahlak, Islam perilaku, dan Islam ucap," katanya.
Dengan islamologi, katanya, apa bedanya dengan orang orientalis. Kalau bangsa Indonesia yang serba moralis ini seperti orang-orang orientalis maka hanya akan memperdalam ilmu agama, tetapi dia tidak meyakini dan mengimani agama itu sendiri.(ant/mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua