Saifullah Rangkul Pemuda Katolik-Kristen
NU Online · Jumat, 18 April 2008 | 08:40 WIB
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf merangkul kalangan muda non-muslim. Cawagub yang berpasangan dengan Soekarwo itu mengadakan pertemuan dengan Pemuda Katolik dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Hotel Somerset, Surabaya, Jatim, Kamis (17/4) kemarin.
Namun, ia menolak jika pertemuan itu disebut untuk mencari dukungan. Menurutnya, Pertemuan itu hanya karena pertemanan sudah terjalin sejak dirinya menjabat Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.<>
”Kami sering mengadakan baksos (bakti sosial) bareng, pengamanan gereja waktu malam Natal, buka puasa, dan diskusi. Saya bahkan pernah ikut kebaktian yang mereka adakan,” ungkap Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu.
Saifullah mengaku sadar bahwa suara Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama/NU) di Jatim menjadi rebutan banyak calon. Pasalnya, Nahdliyin di provinsi tersebut hampir mencapai 60 persen dari 28 juta penduduuk. Tapi, NU kini tak lagi menjanjikan, karena banyak kader NU yang ’bersaing’.
”Sekarang sudah tidak mungkin lagi mengharapkan suara NU untuk menjadi pemimpin Jatim,” pungkasnya.
Sekretaris Pemuda Katolik Jatim, Albert Lasut, menegaskan, secara organisatoris pihaknya tidak mengeluarkan surat edaran tentang pelarangan atau imbauan untuk memilih cagub-cawagub tertentu. Sebab, hal itu merupakan hak politik seseorang. ”Tapi secara pribadi, kami menyarankan anggota kami untuk memilih pasangan Karsa (sebutan untuk pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf),” katanya. (sin/sbh)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua