Warta

Toko Kitab Kewalahan Penuhi Permintaan Menjelang Ramadhan

Selasa, 4 September 2007 | 14:45 WIB

Kediri, NU Online
Toko-toko kitab di Kediri, Jawa Timur, kewalahan memenuhi permintaan para santri dari berbagai daerah menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, bahkan persediaan untuk jenis kitab tertentu sudah habis.

"Sampai sekarang kami masih menerima permintaan beberapa kitab kuning dari berbagai daerah. Tapi sayang, kami tidak bisa memenuhi karena memang stoknya terbatas," kata Salim Miftahul Hujjaj, pengelola Koperasi Ponpes Hidayatut Thullab, Dusun Petuk, Desa Puhrubuh, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Selasa.

<>

Kitab-kitab nukilan yang dikeluarkan Ponpes Petuk sejak beberapa tahun terakhir ini, menjadi buruan kaum santri salaf di pelosok Tanah Air, khususnya menjelang bulan puasa.

Selain hurufnya besar-besar, kitab-kitab yang dinukil dari beberapa karya ulama salaf itu, dilengkapi dengan makna Bahasa Jawa yang tertera di bawah naskah kitab tersebut.

Menurut Salim, jika pada hari-hari biasa omset penjualan kitab di koperasinya berkisar pada angka Rp2 juta, tapi menjelang bulan puasa ini sudah mencapai Rp4 juta per hari.

"Sebagian besar pondok-pondok salaf sudah ada yang memulai ngaji kilatan sejak pertengahan bulan Sya’ban lalu. Makanya untuk kitab jenis tertentu, kami tidak memiliki persediaan sama sekali," katanya.

Ia menyebutkan, beberapa permintaan kitab dari ponpes salaf di Jateng, Jabar, Lampung, dan Sulawesi Selatan sampai sekarang belum bisa dikirimkan, karena barangnya tidak ada.

Kewalahan memenuhi permintaan juga dialami koperasi di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri. "Pemandangan seperti ini sudah biasa terjadi setiap menjelang bulan puasa," kata Sobirin, seorang penjaga koperasi di Ponpes Lirboyo.

Sejak tiga hari sebelumnya, beberapa santri dari berbagai pondok pesantren di Pulau Jawa berdatangan ke Lirboyo untuk mengikuti ngaji kilatan selama bulan puasa.

"Mereka-mereka ini membeli kitabnya di sini, meskipun mungkin di rumah sudah ada. Tapi untuk tabarrukan (mencari berkah) dengan ngaji di sini, maka mereka pun belinya di sini," katanya.

Sementara pengelola Koperasi Lirboyo, M Nabil menambahkan, menjelang bulan Ramadhan ini omset penjualan kitab kuning naik hingga mencapai 100 persen.

"Tapi masih kalah jika dibandingkan pada saat awal tahun ajaran baru yang biasanya terjadi pada bulan Syawal. Hanya saja jika dibandingkan bulan-bulan biasa, omset menjelang puasa ini bisa dua kali lipat. Kalau hari-hari biasa cuma Rp1 juta sekarang bisa meningkat menjadi Rp2 juta," katanya. (ant/tob)