Daerah

Dalam Islam, Anak Yatim Mendapat Keistimewaan

Rabu, 11 September 2019 | 13:15 WIB

Dalam Islam, Anak Yatim Mendapat Keistimewaan

Santunan ke anak yatim piatu, PC Muslimat NU Kota Semarang (foto: NU Online/Samsul)

Semarang, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang, Jawa Tengah Hj Muslimatin Jatmiko mengatakan, setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.
 
"Semua sudah ditakdirkan oleh Allah, demikian halnya status sebagai anak yatim atau piatu," katanya.
 
Hal itu disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan PC Muslimat NU Kota Semarang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Muslimat menyerahkan santunan pendidikan kepada 50 anak yatim piatu di Kota Semarang.
 
Menurutnya, dalam agama Islam anak yatim piatu mendapat keistimewaan. Yatim adalah seseorang yang ayahnya meninggal dan dia belum baligh. 
 
Dalam ilmu fiqih lanjutnya,  seorang anak yatim jika sudah baligh maka wajib bagi walinya menyerahkan harta kepadanya setelah diuji. 

"Islam sudah mengatur, kelak ketika sudah dewasa, anak yatim piatu diberi pilihan untuk mengelola hartanya secara mandiri," tandasnya. 

Dia menambahkan, dengan memuliakan anak yatim setidaknya mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.

Kegiatan pPenyerahan santunan dilakukan Ketua PC Muslimat NU Hj Muslimatin Jatmiko dan Ketua Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) Hj Imaroh Agus Fathuddin di di Gedung TK Tarbiyatul Athfal 39 Ngalian Semarang, Selasa (10/9).
 
Suasana haru tampak menyelimuti acara itu. Hampir sebagian besar yang hadir tampak matanya berkaca-kaca. Sambil bersalaman satu persatu, mereka mengusap kepala bocah yatim piatu itu. 
 
"Semoga anak-anak yang hadir pada kali ini kelak menjadi generasi yang shaleh-shalehah menjadi pemimpin masa depan," doanya.
 
Ketua YPM Hj Imaroh Agus Fathuddin menjelaskan, bantuan berupa santunan itu bersumber dari para donatur dan aghniya terkumpul dana sebesar Rp15 juta.

"Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur atas  bantuannya. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan tahun baru hijriyah 1441," kata Imaroh.
 
Kontributor: Samsul
Editor: Abdul Muiz