Daerah

GP Ansor Jambesari Darus Sholah Gelar Baksos Bersih-bersih Musholla

Kamis, 8 Juni 2017 | 19:23 WIB


Bondowoso, NU Online
Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Jambesari Darus Sholah Bondowoso selama bulan puasa Ramadlan menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) bersih-bersih musholla milik warga. Baksos ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Ansor terhadap kondisi tempat ibadah umat muslim terutama di bulan suci Ramadlan.
 
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Jambesari Darus Sholah,  Bahrullah mengatakan, Baksos bersih-bersih tempat ibadah dilakukan dengan pengecatan musholla milik warga Desa Sumber Anyar.

“Disamping bersih-bersih, kita juga langsung melakukan pengecatan musholla sehingga lebih indah dan nyaman digunakan untuk ibadah,”ujarnya, Selasa (6/6)

Kegiatan baksos juga dirangkai dengan dialog bersama Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H Ahmad Dhafir yang juga penasehat GP Ansor Bondowoso serta buka bersama di rumah Kepala Desa Sumber Anyar Kecamatan Jambesari Darus Sholah.

“ Bulan puasa Ramadlan merupakan momentum untuk fokus kegiatan sahabat sahabat Ansor dan Banser pada musholla, karena musholla identik sebagai sarana ibadah umat muslim terutama menggelar taraweh berjamaah dan tadarus Al-Qur’an,” katanya.

Kegiatan baksos ini, lanjut Bahrullah, dilaksanakan atas kerjasama Pimpinan Cabang GP Ansor Bondowoso dengan Pimpinan Anak Cabang Jambesari Darus Sholah, sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Dan juga menjadi mitra pemerintah di tingkat kecamatan masing-masing.

Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir dalam kesempatan dialog dengan kader kader Ansor dan Banser mengatakan bahwa sudah selayaknya Ansor berkiprah di masyarakat dalam bentuk apapun. 

“Salah satunya adalah dengan peduli terhadap kebersihan tempat ibadah dan juga menjaga, menciptakan kerukunan di masyarakat,”ujarnya.

Terkait hubungan NU dan Negara, lanjut Ketua DPRD Bondowoso ini menambahkan, bahwa NU selama ini menjadi penjaga NKRI.

“Bagi NU, Pancasila, Undang-Undang 45 adalah final. Dan NKRI harga mati, itu bukan sekedar slogan atau bukan sekeder minta disanjung, tapi itu sebagai bentuk tanggung jawab kita semua penerus ulama. Karena, lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini atas jasa besar perjuangan para ulama," tandasnya. (Ade Nurwahyudi / Muslim Abdurrahman)


Terkait