Daerah

Kaderisasi Adalah Obsesi Terbesar ISNU Jawa Timur

Selasa, 7 Januari 2020 | 04:00 WIB

Kaderisasi Adalah Obsesi Terbesar ISNU Jawa Timur

Ketua PW ISNU Jatim, H Mas'ud Said. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online        
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, M Mas’ud Said sedang giat-giatnya mencetak kader unggulan di berbagai bidang. Hal tersebut sebagai pengkaderan sebagai langkah strategis untuk menyiapkan penerus perjuangan di masa depan yang eranya jauh sangat berbeda dengan zaman sekarang. Itulah yang menginspirasinya untuk berpikir dan bertindak dengan cepat dan tepat.
 
Hal tersebut dilakukannya disamping dengan menguatkan jaringan organisasi dan menghidupkan seluruh cabang dan kampus, tahun 2020 ini obsesinya adalah mensertifikasi pengurus dan anggota di seluruh Jatim.
 
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) ini pada tahun lalu telah menggelar tiga angkatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) di tiga wilayah.
 
Angkatan pertama dilaksanakan untuk kawasan Pantura yang dilaksanakan di Pondok Sunan Drajat Lamongan. Angkatan kedua untuk wilayah Mataraman dilaksanakan di Pesantren Ulul Albab Kabupaten Nganjuk. Sedangkan angkatan ketiga untuk wilayah Tapal Kuda dilaksanakan di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
 
“Untuk angkatan keempat yakni wilayah Gerbangkertasusila akan dilaksanakan di Pesantren Bhumi Shalawat Sidoarjo akhir bulan Januari 2020,” katanya, Selasa (7/1).
 
Semua dilakukan karena melihat perkembangan NU ke depan dan kondisi negara yang butuh penguatan kader unggul. Karenanya dirinya bertekad mencetak kader berkualitas luar biasa. 
 
“Kami tidak mau kompromi dengan banyaknya tantangan ke depan. ISNU akan menembus segala batas,” tegasnya.
 
Sejak terpilih menjadi Ketua PW ISNU Jatim, sosok yang matang di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, dan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) ini ingin mencetak kader unggul di 4 level sekaligus.
 
“Yaitu mantab secara ideologis ke-Aswajaan, unggul secara profesional di keilmuan dan profesi, kuat secara sosial kemasyarakatan yang bisa menggerakkan, dan mencetak kader nasional yang mantab secara karakter,” urainya.
 
Tidak itu saja, tanpa segan-segan ISNU Jatim telah membuat terobosan dengan menggaet kelompok milenial, kelompok muda kampus dan pesantren yang berbakat dengan sukses menyelenggarakan duta ISNU Jatim dengan peserta tidak kurang dari 600 kader muda yang seratus di antaranya masuk camp pendadaran di Surabaya akhir tahun lalu. 
 
“Tahun ini ISNU Jatim menggandeng BUMD dan BUMN yang peduli kader unggul untuk bekerja sama dalam penyelenggaraan Duta ISNU 2020 pertengahan tahun ini,” terangnya.
 
Sebelum berkiprah di ISNU Jatim, mantan Ketua PMII Kota Malang tahun 1990-an ini dikenal bertangan dingin dalam mencetak kader dan mengendalikan beberapa organisasi sosial. 
 
H Mas’ud yang basisnya adalah akademisi bidang pemerintahan mengenyam pengalaman profesionalnya di kantor Staf Khusus Presiden, Kantor Kementrian Sosial zaman Mensos Khofifah Indar parawansa, dan mendorong Masjid Sabilillah Malang menjadi masjid percontohan nasional.
 
“Kini sudah waktunya energi kita menguatkan pengkaderan di segala bidang. NU sudah punya segalanya, Indonesia sudah memasuki masa dengan situasi dunia pancaroba, tapi masa depan tantangannya sangat berat. Maka pilihan saya adalah di bidang pengkaderan,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Imam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi