Daerah

Pelajar SMP NU Sumenep Rajai Kejuaraan Bulutangkis 

Selasa, 3 Desember 2019 | 05:00 WIB

Pelajar SMP NU Sumenep Rajai Kejuaraan Bulutangkis 

Dua siswa SMP NU Sumenep juara 1 dan 2 bulutangkis. (Foto: NU Online/humas)

Sumenep, NU Online
Prestasi luar biasa ditorehkan siswa Sekolah Menengah Pertama Nahdlatul Ulama (SMP NU) Sumenep, Jawa Timur berhasil meraih juara 1 dan 2 pada Kejuaraan Bulutangkis Sumenep 2019  pada kategori tunggal remaja putra. Kejuaraan berlangsung  di GOR Sumekar sejak Jumat hingga Senin (29/11 - 2/12).
 
Siswa hebat tersebut bernama Teguh Maulana Rahman dan Minanda Hariyanto. Perjuangan kedua siswa ini tidak mudah, Teguh Maulana Rahman yang berhasil meraih juara 1 di babak penyisihan harus menyingkirkan Dimas (PB Arjasa), Kholis Haedar (SMAN 1 Sumenep).
 
Sedangkan Minanda Hariyanto harus mengkandaskan Andi Fastabiqul (PB Jaya Land), M Fardin Hasim (PB Arjasa), Romasyah Ari (SMAN 2 Sumenep), yang pada akhirnya kedua siswa ini bertemu di final untuk memperebutkan juara 1 dan 2.
 
"Raihan juara ini bukan akhir dari perjuangan, karena mereka harus mengejar poin agar bisa tampil di kejuaraan sirkuit nasional atau Sirnas bulutangkis untuk meraih cita-cita menjadi pemain profesional dan bisa mengangkat nama Sumenep," kata Bakri selaku pelatih, Selasa (3/12).
Teguh Maulana pada 3 hingga 7 Desember 2019 harus tampil di kejuaran Jember Open, sedangkan Minanda Hariyanto harus mempersiapkan diri di kejuaraan Bupati Cup Open di Pamekasan dan terus mengikuti turnamen resmi lainnya. 
 
“Hal tersebut agar bisa memenuhi target poin untuk bisa tampil di Sirnas bulutangkis," ungkap pelatih lain, Akbar. 
 
Dia mengatakan agar para siswa berbakat mendapat dukungan dari semua kalangan baik dari PBSI, Pemkab Sumenep juga SMP NU Sumenep.
 
Kepala SMP NU Sumenep, Zainal menyambut bangga atas prestasi yang diraih kedua siswanya ini dan mendukung penuh untuk terus mengejar cita-cita di cabang olahraga bulutangkis. 
 
Seharusnya siswa yang memiliki kecendrungan pembelajaran kinestetis atau aktif dan bergerak harus diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan jangan sampai salah asuh diberi materi pembelajaran yang bersifat linguistik atau matematis.
 
“Kalau siswa sudah ketemu bakatnya, ini akan mempermudah guru untuk mengarahkan bakat sehingga dengan cepat memahami bidang yang digeluti,” jelasnya.
 
Dalam pandangannya, tugas guru di SMP NU Sumenep menemukan bakat dan minat siswa yang tersembunyi. Kalau sudah ketemu akan dilakukan pembinaan yang intensif baik di bidang olahraga, seni, baca kitab kuning dan kemampuan lain.
 
"Sesuai motto SMP NU Sumenep yakni ‘berilmu dan berahlakul karimah’, ini menjadi roh dari segala bidang yang ditekuni siswa,” kata Zainal.  Jadi, di mana pun mereka berada maka akhlak harus tetap dikedepankan, karena prestasi apapun yang mereka raih tidak akan ada artinya jika tidak dihiasi dengan akhlak, lanjutnya. 
 
Di sekolah ini, untuk mengaplikasikan akhlakul karimah, para siswa bisa belajar di wadah orgnisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) atau Ikatan Pelajar Putri Nahdltul Ulama (IPPNU).
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR