Muslim Indonesia di Belgia Minta PBNU Bantu Perizinan Dirikan Masjid
Senin, 5 September 2016 | 14:21 WIB
Umat Islam Indonesia yang tergabung dalam Keluarga Pengajian Muslim Indonesia (KPMI) Belgia berniat merenovasi bangunan untuk Inonesian and Islamic Cultural Center (IICC). Di dalam bangunan di area seluas 230 m persegi tersebut akan dijadikan di antaranya masjid, lembaga pendidikan anak-anak, serta pertemuan-pertemuan keagaamaan.
Menurut salah seorang warga muslim Indonesia di Belgia, M Najib Yuliantoro, bangunan dan tempat tersebut sudah dibeli dan izin dari Gemeente (setingkat provinsi) sudah diberikan. Gemeente sudah memberikan greenlight (lampu hijau) untuk melakukan renovasinya.
Namun, ketika dilakukan public hearing dengan warga Belgia oleh Gemeente, terjadi resistensi yang cukup tinggi. “Ada sekitar 700 surat yang datang ke Gemeente melakukan penolakan tersebut,” terang peneliti doktoral di Vrije Universiteit Brussel di kantor Redaksi NU Online, Jakarta, Senin (5/9).
Penolakan itu , kata dia, disebabkan adanya Islam fobia di masyarakat Belgia. Salah satu penyebabnya dipicu aksi terorisme yang terjadi di Eropa belakangan ini. Sebagian warga Eropa menganggap Islam Indonesia dengan Islam yang sama saja, melakukan dan mendukung aksi terorisme.
Karena alasan tersebut, tambahnya, bahkan pihak bank menutup rekening untuk penggalangan dana renovasi, secara sepihak.
Oleh karena, Wakil Sekreetaris PCINU Belgia tersebut, meminta PBNU untuk menjelaskan kepada Pemerintah Belgia, bahwa Islam Indonesia bukan Islam yang melakukan tindak terorisme.
Ketika hal itu disampaikan kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil SIroj, ia menyanggupi permintaan tersebut. Bahkan ia akan menyampaikan secara langsung kepada Menteri Luar Negeri Indonesia untuk turut membantu menyelesaikan izin tersebut meluli diplomasi antarnegara.
Di Belgia, terdapat 2 ribu orang Indonesia. Dan sekitar 200 orang mayoritas kultural NU aktif di Keluarga Pengajian Muslim Indonesia (KPMI) Belgia. Yayasan KPMI saat ini diketuai Baktiar Hasan. Di dalam KPMI tersebut terdapat beberapa pengurus NU di antaranya Mustasyar PCINU Belgia dan juga Dubes Indonesia untuk Belgia, Yuri O. Thamrin. (Abdullah Alawi)