Jakarta, NU Online
Umat Islam telah memasuki akhir bulan Dzulhijjah 1446 H, tepatnya tanggal 30 Dzulhijjah 1446 H pada Kamis (26/6/2025). Ini juga menandai akhir dari tahun 1446 H dan siap memasuki awal tahun, 1 Muharram 1447 H.
Di awal bulan pertama Hijriah itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Bahkan puasa ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Dalam haditsnya, Nabi Muhammad saw menyebutnya sebagai puasa Muharram setingkat di bawah puasa Ramadhan.
Baca Juga
Hadits-hadits tentang Puasa Muharram
Hal tersebut sebagaimana dikutip NU Online dari artikel Ustadz Hengki Ferdiansyah berjudul sebagaimana dilansir NU Online dalam tulisan Tiga Macam Puasa Muharram, pada Kamis (26/6/2025).
Namun, dalam hadis tersebut tidak disebutkan puasa yang dimaksud itu di tanggal berapa atau setiap hari selama bulan Muharram. Menjelaskan kapan puasa itu, Imam Almubarakfuri, sebagaimana dikutip Ustadz Hengki, menguraikannya dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, Syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi, menjelaskan, bahwa puasa di bulan Muharram ada tiga jenis.
Pertama, puasa paling utama di bulan Muharram ialah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 dan 11. Kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga, puasa di hari kesepuluh saja.
Baca Juga
Sisi Keutamaan Bulan dan Puasa Muharram
Dari penjelasan di atas, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram pada tanggal 9, 10, dan 11. Jika tidak, umat Islam dapat menjalankannya di tanggal 9 dan 10. Namun, kalau hanya mencukupkan diri untuk puasa sehari, maka dianjurkan berpuasa di tanggal 10 Muharram.
"Tiga tawaran ini setidaknya menjadi opsi yang baik dalam mengamalkan puasa sunah di bulan Muharram," terang Ustadz Hengki.
Selain puasa di tiga tanggal tersebut, umat Islam juga dapat menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram pada tanggal-tanggal putih, yaitu saat bulan purnama. Puasa demikian ini biasa disebut puasa Ayyamul Bidh, yaitu puasa di tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya, termasuk Muharram.
Puasa di bulan Muharram juga sangat dianjurkan mengingat bulan pertama di tahun Hijriah ini merupakan salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum) selain bulan Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Imam Daud, Imam Ibnu Majah, dan lainnya.
"Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” sebagaimana dikutip dari artikel Ustadz Ahmad Muntaha berjudul Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya https://nu.or.id/nasional/dalil-puasa-sunnah-muharram-dengan-segala-keutamaannya-lZdle
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
5
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua